Nikmati berita interaktif dan LIVE report 24 jam hanya di TribunX
Tribun

Dokter Spesialis dan Dosen di Bandung Terjerat Kasus Kabar Hoaks, Ini Tindakan dan Jejak Digitalnya

Dodi Suardi, dokter spesialis di rumah sakit ternama di kota Bandung ditangkap polisi karena mengunggah konten mengandung unsur ujaran kebencian

Editor: Sugiyarto
zoom-in Dokter Spesialis dan Dosen di Bandung Terjerat Kasus Kabar Hoaks, Ini Tindakan dan Jejak Digitalnya
Tribun Jabar/Mega Nugraha
Dodi Suardi, dokter sebuah rumah sakit ternama di Kota Bandung yang ditangkap karena menyebar hoaks terkait kerusuhan di Jakarta pada aksi 22 mei 

"DS ini seorang dokter ahli kebidanan dan seorang doktor S3, yang bersangkutan ini mengajar di salah satu perguruan tinggi di Bandung," kata Direktur Ditreskrimsus Polda Jabar, Kombes Samudi, Selasa (28/5/2019) kepada wartawan Tribun Jabar.

Melalui Facebook, ia disebut memuat berita bohong yang bisa menimbulkan keonaran.

Dokter dari RS Terkenal di Bandung Diciduk Polisi, Gara-gara Unggah Soal Kasus 22 Mei di Facebook

Berita bohong itu, yakni disebutkan ada anak 14 tahun yang menjadi korban tembak polisi terkait kerusuhan 22 Mei.

"Di akun Facebooknya membuat berita berita bohong yang dapat menimbulkan keonaran yang berkaitan dengan kejadian di Jakarta 22 Mei kemarin. Ini di akun faceboknya yang bersangkutan itu menulis bahwa ada korban tembak polisi anak berusia 14 tahun tewas," kata Samudi.

Berikut ini bunyi postingan tersebut:

"Malam ini Allah memanggil hamba-hamba yang di kasihinya.

Seorang remaja tanggung, menggenakan ikat pinggang berlogo osis, diantar ke posko mobile ARMII dalam kondisi bersimbah darah.

Berita Rekomendasi

Saat diletakkan distetcher ambulans, tidak ada respon, nadi pun tidak teraba. Tim medis segera melakukan resusitasi.

Kondisi sudah sangat berat hingga anak ini syahid dalam perjalanan ke rumah sakit.

Tim medis yang menolong tidak kuasa menahan air mata. Kematian anak selalu menyisakan trauma.

Tak terbayang perasaan orangtuannya. Korban tembak polisi seorang remaja 14 tahun tewas."

Namun, jejak digital dari postingan tersebut sudah lenyap di akun Facebook-nya.

Pada 22 Mei 2019, ada sebuah postingan di akun tersebut yang sudah dihapus.

Dilihat dari kolom komentarnya, banyak netizen yang berkomentar terkait rakyat yang menjadi korban meninggal oleh aparat.

Halaman
1234
Sumber: Tribun Jabar
Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda
Baca WhatsApp Tribunnews
Tribunnews
Ikuti kami di
×

Ads you may like.

© 2025 TRIBUNnews.com,a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
Atas