Mau Menolong, Driver Ojol Ini Malah Ditodong
Seorang pengemudi atau driver ojek online di Bandar Lampung mengalami nasib nahas lantaran menjadi korban begal.
Editor: Hendra Gunawan
TRIBUNNEWS.COM -- Seorang pengemudi atau driver ojek online di Bandar Lampung mengalami nasib nahas lantaran menjadi korban begal.
Secara tiba-tiba, driver ojek online tersebut ditodong dengan pisau.
Peristiwa tersebut dialami Dedi Suherman (31).
Kejadian itu dialami Dedi Suherman pada Sabtu (26/5/2019) malam.
Sebelum menjadi korban begal, driver ojol itu menceritakan, awalnya, ia mengantar keponakannya ke Jalan Soekarno-Hatta (Bypass), Bandar Lampung.
Setelah itu, ia mendapat pesanan atau order di sekitar Pos Patroli Jalan Raya (PJR).
"Dapat penumpang perempuan, antar dari PJR ke kafe."
"Dari kafe itu, saya keluar."
"Pas di depan PJR, saya disetop laki-laki."
Baca: Kimmy Jayanti Bicara Soal Jalani Rumah Tangga dalam Perbedaan Kepercayaan dengan Suami
Baca: Sebar Hoaks Anak Tewas saat Aksi 22 Mei, Dokter kandungan Bergelar S3 Diamankan Polisi
Baca: Cerita Elga Kharisma, Berjuang Melawan Cedera Serius Hingga Kembali Jadi Andalan PB ISSI
Baca: Cerita Elga Kharisma, Berjuang Melawan Cedera Serius Hingga Kembali Jadi Andalan PB ISSI
"Orangnya tinggi, rambutnya gondrong, pakai topi, kemeja lengan panjang," katanya, Minggu (27/5/2019).
Dedi menuturkan, pria itu meminta tolong diantar ke arah Islamic Center.
Pria tersebut beralasan ingin bertemu orangtuanya yang sedang sakit.
"Saya pengen tolong dia."
"Saya antar ke arah Islamic Center."
"Di pintu PKOR, depan gerbang (sekitar pukul 21.00 WIB), dia minta turun karena mau kencing," bebernya.
Sembari menunggu pria tersebut, Dedi mengecek ponsel yang ditaruhnya di atas tangki motor Yamaha Vixion warna merah hitam bernomor polisi BE 4994 DC.
"Nggak mungkin saya lihat dia, jadi saya main HP. Saya taruh HP di atas tangki."
"Tiba-tiba jaket saya ditarik, terus ditodong pakai pisau," ungkap Dedi.
"Saya nggak bisa mikir apa-apa. Saya langsung kepikir anak istri."
"Saya bilang, 'Bang, saya punya anak istri.' Dia malah jawab, ah nggak pikirin," sambung warga Rusunawa Ketawang Blok B, Kecamatan Panjang, ini.
Selanjutnya, jelas Dedi, pelaku mengambil ponsel dan dompetnya.
Pelaku lalu mendorong Dedi ke semak-semak.
"Saya didorong, motor saya diambil. Saya cuma duduk, termenung."
"Orang berhenti di depan saya, saya diam," ucap Dedi.
"Saya mikir anak istri di rumah. Harta bisa dicari. Yang penting saya pulang. Nggak jadi mayat di sana."
Dedi kemudian berjalan kaki sampai flyover Jalan Ryacudu-Sultan Agung.
Setibanya, ia bertemu dan bercerita kepada sejumlah remaja yang mengatur jalan.
"Kemudian, saya diantar ke shelter (ojol) di Transmart. Sampai di shelter, langsung dibantu teman teman (sesama ojol)."
"Lapor ke Polsek Sukarame dan Polresta Bandar Lampung," jelas anggota Unit Reaksi Cepat Gabungan Admin Shelter Pengemudi Ojek Online Lampung (Gaspool) ini.
Kepala Satuan Reserse Kriminal Polresta Bandar Lampung Komisaris Rossef Efendi menyatakan, pihaknya sudah menerima laporan kasus pembegalan itu.
"Sudah kami terima laporannya. Saat ini masih dalam proses pengejaran pelakunya," kata Rossef.
Sebelum kejadian ini, Dedi Suherman mengaku memiliki firasat.
Ia mengaku sempat mimpi tiga kali kehilangan sepeda motor.
"Jadi awalnya saya dapat motor Yamaha M3. Saya jual, laku Rp 7 juta, lalu ganti Yamaha Vixion harga Rp 13 juta."
"Terus saya leasing-kan BPKB-nya buat cicilan," jelasnya.
Namun, selama tiga bulan membayar cicilan motor tersebut, Herman tiga kali mimpi motornya hilang.
"Saya mimpi motor itu hilang tiga kali. Pertama di Indomaret, kedua di pom bensin, dibobol, terakhir dipinjam nggak balik-balik," ujarnya.
Hati-hati di Lokasi Tertentu
Sekretaris Umum Gaspool Lampung, Ayes Rohayat mengungkap, dalam beberapa bulan ini, sudah dua anggota Gaspool menjadi korban pembegalan.
"Atas kejadian ini, kami berharap mendapat perlindungan dalam kategori keselamatan kerja di jalan," katanya, Minggu (26/5/2019).
Ayes pun mengingatkan sesama ojol agar berhati-hati di lokasi tertentu.
"Lihat riwayat jemput dan antar, karena di beberapa lokasi ada targetnya," ujarnya.
Ayes menambahkan, rekan-rekan ojol juga harus berhati-hati saat menerima orderan Gosend.
Itu terkait barang yang dilarang untuk dibawa.
"Untuk upaya hukum, kami ikuti prosedur. Kami berharap aksi pencurian yang menimpa Dedi Suherman segera ditindaklanjuti," tandasnya. (Tribunlampung.co.id/Hanif mustafa)
Artikel ini telah tayang di tribunlampung.co.id dengan judul Niat Menolong, Driver Ojek Online Malah Dikalungi Pisau di Bandar Lampung: Yang Penting Saya Pulang,