Nikmati berita interaktif dan LIVE report 24 jam hanya di TribunX
Tribun

Pemprov Sulut Siap Jadi Tuan Rumah Trade Meeting dengan Kedubes Kerajaan Belanda

Kabid Perekonomian dan Perdagangan Bappeda Sulut, Syalom Korompis mengatakan, rencana tersebut sudah dilaporkan ke Gubernur Sulut Olly Dondokambey.

Editor: Content Writer
zoom-in Pemprov Sulut Siap Jadi Tuan Rumah Trade Meeting dengan Kedubes Kerajaan Belanda
TRIBUN MANADO/FERNANDO LUMOWA
(Kiri ke kanan, depan) Penasehat Senior Kebijakan Ekonomi Kedubes Kerajaan Belanda, Charly Raya, Ketum Kadin Sulut Hangky A. Gerungan dan Kabid Perekonomian dan Perdagangan Bappeda Sulut, Syalom Korompis dan jajaran Kadin Sulut, Senin (27/05/2019). 

Pemprov Sulut siap menjadi tuan rumah 'trade meeting' atau pertemuan dagang di Manado.

Menurut Kabid Perekonomian dan Perdagangan Bappeda Sulut, Syalom Korompis mengatakan, rencana tersebut sudah dilaporkan ke Gubernur Sulut Olly Dondokambey.

"Pak Gubernur setuju dan diberi petunjuk bagaimana kalau dilaksanakan sebagai rangkaian HUT Pemprov Sulut pada September nanti," kata Syaloom kepada Tribun Manado, Selasa (28/5/2019).

Bappeda segera berkoordinasi dengan Kadin Sulut untuk menyusun agenda kerja bersama.

"Paling penting bagaimana menghadirkan pelaku usaha lokal untuk bertemu dengan pelaku  usaha dari Belanda," katanya.

Sementara, Direktur Executive Kadin Sulut, Steven Obadja Voges memastikan Kadin akan mempersiapkan pengusaha lokal agar siap mengikuti pertemuan dagang itu.

"Sehingga ketika meeting, jelas ada yang bisa dipresentasikan, produknya jelas," kata Voges.

Berita Rekomendasi

Sebelumnya, Penasehat Senior Kebijakan Ekonomi Kedubes Kerajaan Sulut, Charly Raya menyampaikan rencana 'trade meeting' tersebut kepada Ketum Kadin Sulut, Hangky Arter Gerungan, Selasa (27/5/2019).

Trade meeting itu direncanakan pada September atau Oktober 2019.

"Kami akan bawa puluhan pengusaha dari Belanda ke Manado. Di pertemuan ini bisa langsung ada interaksi dengan pengusaha lokal," ujar dia dalam pertemuan.

Menurutnya, langkah membawa pengusaha dari Belanda secara langsung untuk memangkas disparitas harga produk dan jasa perdagangan.

"Kan dipertemukan langsung pelaku usahanya, bisa langsung trade. Sehingga tak perlu ada 'middle man' atau perantara ya," kata Charly.

Katanya, selama ini harga komoditas dan produk ekspor maupun impor naik turun tak lepas dari peran 'middle man' ini.

Kedubes Kerajaan Belanda ingin pelaku usaha mereka berhubungan langsung dengan pelaku usaha di Sulut.

"Kalau ketemu langsung penjual bisa mendapatkan nilai yang lebih baik. Begitu juga pembelinya," ujarnya. (*)

Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda
Baca WhatsApp Tribunnews
Tribunnews
Ikuti kami di
© 2024 TRIBUNnews.com,a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
Atas