Sejak Pecah Kerusuhan, Karutan Masih Berada di Dalam Rutan Sigli
Dari foto dan video yang diperoleh Serambinews.com, terlihat asap pekat membumbung dan ke luar dari celah-celah dinding rutan tersebut
Editor: Eko Sutriyanto
Laporan Wartawan Serambi Indonesia Muhammad Nazar
TRIBUNNEWS.COM, SIGLI - Kepala Rutan (Karutan) Sigli, Pidie, Mathrios Zulhidayat Hutasoit masih terjebak di dalam Rumah Tahanan (Rutan) Kelas II B Benteng Sigli.
Karutan terjebak pascamengamuknya napi, Senin (3/6/2019) sekitar pukul 12.00 WIB, hingga kini belum keluar.
Rutan tersebut diduga dibakar napi yang mengamuk.
Amukan napi tersebut menyebabkan kantor dan warung kopi di dalam rutan itu ludes terbakar.
Pantauan Serambinews.com, Senin (3/6/2019), kondisi Rutan Kelas II B Sigli telah kondusif.
Aksi lempar batu dilakukan napi telah terhenti.
Baca: Aksi Pembobolan Mobil Pemilik RS Ibnu Sina Sigli Terekam CCTV
Untuk pengamanan Rutan Sigli pascakerusuhan, personel Brimob Polda Aceh telah dikerahkan ke Rutan tersebut.
Bahkan, Kepala Divisi Pemasyarakatan Kemenkum- HAM Aceh, Merah Budiman tleah tiba di Rutan Sigli.
"Ya, Karutan Kelas II B Sigli masih di dalam, beliau bukan disandera melainkan menemani penghuni Rutan," kata Kepala Divisi Pemasyarakatan Kemenkum- HAM Aceh, Merah Budiman, kepada Serambinews.com, Senin (3/6/2019).
Baca: Redam Kerusuhan, Polisi Tembakkan Gas Air ke Dalam Rutan Kelas II Sigli
Ia menyebutkan, hasil pertemuan dengan napi dan Karutan Sigli semua napi dalam kondisi sehat dan tidak adanya yang kabur.
Saat ini, jelas Merah Budiman, polisi bersama TNI sudah boleh masuk ke dalam Rutan.
Napi tetap berada di dalam Rutan namun pengamanan tetap diperketat.
Lanjutnya, untuk motif pembakaran Rutan Sigli, diduga akibat diambilnya dispenser oleh petugas Rutan.
"Awalnya petugas Rutan memberikan dispenser kepada napi, tapi tiba-tiba dispenser itu ditarik sehingga mengakibatkan napi mengamuk dengan membakar Rutan Sigli," katanya.
Tembakan gas air mata itu dilakukan untuk meredam kerusuhan yang terjadi di rutan.
Selain itu, napi menyerang dengan batu, besi dan benda keras lainnya.
Bahkan, suara dentuman senjata kerap terdengar saat napi yang mengamuk dan melempar batu.
Aksi lempar batu masih saja dilakukan napi, meski petugas telah mengimbau berulangkali menggunakan alat pengeras suara.
Polisi bersenjata lengkap bersama TNI masih mengamankan Rutan yang kini masih berasap.
Baca: Cerita Perusuh 22 Mei Disemprot Gas Air Mata, Teriak Minta Tolong Panggil-panggil Mamanya
Kasat Reskrim Polres Pidie, AKP Mahliadi kepada Serambinews.com, Senin (3/6/2019) menyebutkan, saat ini napi di rutan tersebut selamat.
"Kondisi napi di dalam rutan tidak masalah dan tidak ada bangunan tahanan yang dibakar," jelas Mahliadi di lokasi kejadian.
Seperti diberitakan sebelumnya, asap pekat membumbung ke udara di atas Rumah Tahanan (Rutan) Kelas II B Sigli, Kabupaten Pidie, Senin (3/6/2019) siang ini.
Rutan ini berlokasi di Kelurahan Benteng, Kota Sigli. Sejauh ini belum diketahui pasti penyebab kebakaran tersebut.
Informasi yang beredar masih simpang siur.
Ada yang menyebut, kebakaran itu akibat ulah sipir yang mengamuk namun ada juga yang mengatakan karena ulah para tahanan.
Informasi sementara dihimpun di lokasi, kebakaran terjadi sekitar pukul 12.00 WIB, diduga karena sipir dan tahanan di penjara tersebut.
Baca: 3 Tahun Terbengkalai, 50 Rumah Bantuan APBN untuk Nelayan di Pidie Mulai Rusak
Pantauan Serambinews.com, Senin (3/6/2019), pukul 13.15 WIB, puluhan polisi dan TNI melakukan pengamanan di Rutan tersebut.
Proses pemadaman api terus dilakukan melibatkan empat mobil pemadam kebakaran.
Saat ini, sejumlah napi masih bertahan di dalam Rutan Benteng Sigli.
Petugas keamanan belum bisa masuk ke dalam rutan karena napi melempar batu.
Bahkan, aksi lempar batu dari napi masih saja terjadi.
Belum diketahui kondisi bangunan yang dibakar napi di dalam rutan.
Namun, bangunan di bagian depan rutan benteng ludes terbakar.
Baca: Marquez dan Quartararo Secara Berurutan Menempati Posisi Start Pertama dan Kedua
Polisi menggunakan pengeras suara untuk mengimbau napi tidak melempar batu sehingga petugas harus memakai helm.
Dari foto dan video yang diperoleh Serambinews.com, terlihat asap pekat membumbung dan ke luar dari celah-celah dinding rutan tersebut.
Sempat terdengar beberapa kali letusan seperti tembakan ke udara atau karena pecahan beling