Tiga Tahun Tertunda, Revitalisasi Blok F Dimulai Setelah Lebaran
Setelah tiga tahun tertunda, akhirnya revitalisasi gedung Blok F Pasar Kebon Kembang, Jalan Dewi Sartika, Kota Bogor bakal segera terealisasi
Editor: Content Writer
Setelah tiga tahun tertunda, akhirnya revitalisasi gedung Blok F Pasar Kebon Kembang, Jalan Dewi Sartika, Kota Bogor bakal segera terealisasi setelah Lebaran. Hal itu terjadi setelah adanya titik temu antara Pemerintah Kota (Pemkot) Bogor bersama PD. Pasar Pakuan Jaya dengan para pedagang yang selama ini menolak pembangunan. Tercermin dalam pemagaran secara simbolis yang dihadiri berbagai pihak, Selasa (04/06/2019) malam takbiran.
Wali Kota Bogor Bima Arya mengatakan, proses pembangunan bisa segera dilakukan setelah tercapai kesepakatan antara PD PPJ dengan para pedagang yang ditandai dengan pemagaran pada malam takbiran tersebut. Dia berharap sinergi dan baiknya komunikasi yang sudah terjalin bakal terus berlanjut sehingga jika nantinya ada persoalan bisa diantisipasi bersama.
"Pemagaran ini jadi proses awal, hasil kesepakatan dan sinergi bersama. Ini harus dipertahankan, sehingga target pembangunan rampung pada Lebaran tahun depan, benar-benar terwujud," ujarnya.
Senada, Direktur Utama PD. PPJ Kota Bogor Muzakkir mengaku sudah tidak ada lagi penolakan dari para pedagang lantaran sudah ada kesepakatan yang terjalin di antara kedua pihak. Sehingga pengembang yang sudah ditetapkan sebagai pemenang bisa langsung masuk dan memulai pekerjaan yang diawali dengan pemagaran.
"Intinya sudah tidak ada lagi gesekan, sudah bersepakat dengan pedagang setelah Lebaran ini kita mulai pembongkaran dan revitalisasi," ucapnya.
Mantan Ketua HIPMI Kota Bogor itu menjelaskan, persoalan penolakan oleh pedagang ditengarai karena kurangnya komunikasi, sehingga mesti tertunda tiga tahun, bahkan beberapa kali masuk meja hijau karena para pedagang yang menggugat Pemkot dan PD Pasar.
"Manajemen baru bisa komunikasi dengan baik, keinginan mereka kami coba akomodasi, jadi selama ini mungkin kurang komunikasi dan koordinasi saja," paparnya.
Sementara itu, selaku pengembang PT Mulyagiri KSO PT Mayasari Bakti Rudi Ferdian bersyukur sudah ada titik temu dengan pedagang agar pembangunan bisa terealisasi dengan lancar. Lelaki yang akrab disapa Rudi Bule ini memastikan pembangunan bisa masuk sekitar dua atau tiga Minggu kedepan setelah perataan oleh PD Pasar selesai.
"Bangunan baru nanti bakal mengakomodasi para pedagang lama yang jumlahnya sekitar 154 kios, juga bisa mendatangkan 700-an pedagang baru," ucapnya.
Terpisah, perwakilan Paguyuban Pasar Blok F Edi Junaedi menuturkan, beberapa poin penolakan yang selama ini disuarakan para pedagang akhirnya bisa terakomodasi. Sehingga itu pun bisa meluluhkan hati para pedagang agar gedung yang sudah lama itu bisa segera dibangun dan tanpa melupakan kepentingan pedagang lama yang selama ini menjadi ikon tekstil Kota Bogor.
"Diantaranya soal permintaan membuka site plan, ukuran kios nantinya 12 meter luasannya, pedagang lama juga bebas memilih tempat sesuai peruntukannya. Ini yang kami inginkan sejak tiga tahun lalu, sehingga tidak ada yang dirugikan," ungkapnya.
Selain itu, permintaan Tempat Penampungan Sementara (TPS) di depan Jalan Dewi Sartika juga akhirnya bisa dipenuhi, dengan ukuran yang lebih manusiawi dibandingkan TPS lama yang sudah ada di sisi antara Blok F dan Blok B.
"Ukurannya 2x2 meter, sesuai kami mau. Semoga titik temu yang kita harapkan ini terus terjaga, jadi tidak ada lagi yang merugikan pedagang, tapi tetap prioritas membangun gedung baru yang lebih layak," katanya. (*)