Nikmati berita interaktif dan LIVE report 24 jam hanya di TribunX
Tribun

Keinginan Belikan Ponsel Buat Anak Tidak Kesampaian, Karoman Malah Ditemukan Tanpa Kepala dan Tangan

Di tengah kesedihan karena kematian suami dengan cara sadis, Mardiah harus memikirkan bagaimana cara menghidupi kelima anaknya

Editor: Eko Sutriyanto
zoom-in Keinginan Belikan Ponsel Buat Anak Tidak Kesampaian, Karoman Malah Ditemukan Tanpa Kepala dan Tangan
AGUNG DWIPAYANA/TRIBUNSUMSEL.COM
Mardiah menunjukkan foto Karoman semasa hidup 

Laporan Wartawan Tribun Sumsel Agung Dwipayana


TRIBUNNEWS.COM, PALEMBANG -
 Keluarga Karoman, korban mutilasi di Desa Pinang Mas, Kecamatan Sungai Pinang, Kabupaten Ogan Ilir (OI) masih diselimuti rasa duka.

Karoman ditemukan tewas dengan kondisi tanpa kepala dan kedua tangan di rawa desa setempat.

Jasad korban masih berada di Rumah Sakit Bhayangkara Palembang, menunggu dijemput pihak keluarga.

Mardiah, istri korban mengungkapkan, suaminya itu merupakan tulang punggung keluarga.

"Suami saya setiap hari cari nafkah. Dia selalu memperhatikan keluarga dan tidak punya masalah dengan siapapun," ujar Mardiah kepada TribunSumsel.com yang menyambangi kediamannya di Desa Pinang Mas, Sabtu (8/6/2019).

Karoman meninggal dunia di usia 40 tahun.

Baca: Pihak Keluarga akan Jemput Jenazah Korban Mutilasi Senin Lusa

BERITA TERKAIT

Almarhum meninggalkan 5 orang anak yang masih kecil, yakni Agus Triadi (15 tahun), Ahmad Komar (13 tahun), Fitrianti (10 tahun), Nurul Usna (7 tahun) dan Miftahul Jannah (2 tahun).

Di tengah kesedihan karena kematian suami dengan cara sadis, Mardiah harus memikirkan bagaimana cara menghidupi kelima anaknya.

"Sekarang suami sudah tidak ada. Bagaimana kami mau menyambung hidup," ucap Mardiah lirih.

Beberapa hari sebelum ditemukan tewas, Karoman ternyata memiliki keinginan membelikan telepon seluler untuk putra sulungnya bernama Agus.

Baca: Dua Warga Laporkan Dugaan Politik Uang Caleg DPRD ke Bawaslu Ogan Ilir

Meski kondisi ekonomi pas-pasan, kata Mardiah, suaminya selalu berusaha menyenangkan keluarga, terutama anak-anak.

"Anak saya itu suka lihat tetangga main handphone. Bapaknya bilang nanti mau dibelikan handphonenya kayak punya tetangga. Malahan suami saya bilang, bila perlu uang makan dihemat saja biar Agus bisa punya handphone," ucap Mardiah.

Untuk mewujudkan keinginan tersebut, Karoman sempat berniat menjual bebek hasil ternak.

"Suami saya selain cari ikan, kami ada ternak kambing, bebek. Suami saya itu kepingin jual bebek itu buat beli handphone," kata Mardiah.

Baca: Maaf, Tidak Ada Lagi Aplikasi Pre-Installed di Ponsel-ponsel Keluaran Huawei

Rencananya, jenazah Karoman akan dijemput pihak keluarga di RS Bhayangkara pada Senin (10/6/2019) mendatang dan dimakamkan di hari yang sama.

"Insya Allah kami makamkan Senin nanti, itu pun kalau ada biaya," ucap Mardiah sambil terus mengusap air mata.

Keluarga Karoman, korban pembunuhan dan mutilasi kini tengah menunggu waktu penjemputan jenazah keluarga mereka dari Rumah Sakit Bhayangkara Palembang.

Rencananya, keluarga akan menjemput jenazah pada Senin (10/6/2019).

Sumber: Tribun Sumsel
Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda
Baca WhatsApp Tribunnews
Tribunnews
Ikuti kami di
© 2024 TRIBUNnews.com,a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
Atas