Fakta Densus 88 Tangkap Terduga Teroris di Solo, Kronologi hingga Pengakuan Orangtua
Densus 88 Antiteror melakukan penangkapan terduga teroris, SR, di wilayah Solo Raya, Jawa Tengah, Minggu (9/6/2019).
Penulis: Daryono
Editor: Sri Juliati
TRIBUNNEWS.COM - Densus 88 Antiteror melakukan penangkapan terduga teroris, SR, di wilayah Solo Raya, Jawa Tengah, Minggu (9/6/2019).
Berikut Tribunnews.com merangkum dari TribunSolo.com terkait penangkapan terduga teroris SR di Solo Raya, Senin (10/6/2019):
1. Kronologi Penangkapan
Seorang terduga teroris ditangkap Densus 88 di Mojolaban, Sukoharjo, Minggu (9/6/2019).
Diketahui, terduga pelaku yang diamankan berinisial SR.
Dari penelusuran TribunSolo.com, pelaku beralamat di RT 7 RW 5 Semanggi, Kecamatan Pasar Kliwon, Solo.
Baca: Hari Ini, Densus 88 Antiteror Gali Keterangan dari Pelaku Bom Bunuh Diri Sukoharjo
Menurut Ketua RT setempat, Supardi (54), penangkapan SR dilakukan di Jalan Tanggul di kawasan Desa Laban, Mojolaban sekitar pukul 13.15 WIB.
Dia menceritakan, pada sekitar pukul 12.00 WIB, SR salat di Masjid daerah Kenteng.
"Setelah salat dia hendak menuju ke rumah orangtuanya di Mojolaban, Sukoharjo, dia ditangkap petugas di jalan," katanya.
2. Bekerja sebagai penjual sandal
Dari penuturan Ketua RT setempat, Supardi (54), SR dikenal sebagai seorang pedagang di Pasar Klitikan, Solo sebagai pedagang sandal dan pakaian.
"Kalau siang, biasanya bekerja di tempat sablon," terangnya.
Supardi tidak menduga warganya menjadi terduga teroris.
Meski demikian, dia merakasan adanya perubahan gelagat pada diri SR sejak lima tahun terakhir.
"SR orangnya pendiam, akhir-akhir ini punya banyak teman Kenteng, lima tahun terakhir ini," jelasnya.
Dia menambahkan, SR masih saling menyapa dengan tetangganya sebelum ditangkap.
"Sebelum salat zuhur dia momong anaknya di depan rumahnya, tapi dasarnya Pak SR orangnya pendiam," terangnya.
Usai penangkapan, SR dibawa ke Polsek Mojolaban, dan seterusnya dibawa ke Semarang.
3. Densus 88 Lakukan Olah TKP
Densus 88 menangkap seorang terduga teroris, Minggu (9/6/2019) siang.
Penangkapan tersebut berlangsung di Desa Laban, Kecamatan Mojolaban, Sukoharjo.
Pelaku berinisial SR, merupakan warga RT 7 RW 5 Semanggi, Kecamatan Pasar Kliwon, Solo.
Selain melakukan penangkapan, Densus 88 juga melakukan olah TKP di rumah kontrakan SR sekitar pukul 19.00 WIB.
Dari olah TKP tersebut, petugas mengamankan sebuah telepon seluler merek Cross.
"Usai saya salat Isya, saya dijemput polisi untuk menyaksikan penggeledahan di rumah Pak SR," ujar Supardi (54), Ketua RT setempat.
Baca: Densus 88 Gerebek Rumah Terduga Pelaku Bom Bunuh Diri di Pos Polisi Sukoharjo
Supardi menyebut penggeledahan berlangsung cepat, sekitar 15 menit.
"Penggeledahan berlangsung cepat, sekitar 15 menit," katanya.
"Polisi mengatakan di rumahnya tidak ada apa-apa, cuma membawa HP merek Cross," imbuhnya.
Sebelumnya, petugas juga mengamankan sepeda motor yang dikendarai oleh SR saat ditangkap.
Motor tersebut saat ini dibawa ke kantor Polsek Mojolaban, Sukoharjo.
"Saat penangkapan, polisi membawa motor SR, motornya Honda bebek, yang dibawa ke Polsek Mojolaban," jelasnya.
4. Pengakuan Orangtua
Keluarga pria yang diduga ditangkap oleh Detasemen Khusus (Densus) 88 Antiteror, SR (34), angkat bicara, Senin (10/6/2019).
Ibu dari SR, Sri Redjeki (60) membeberkan, anak keempat dari lima saudara itu, dibawa oleh Densus 88 Antiteror pada Minggu (9/6/2019) siang, di kawasan Kecamatan Mojolaban, Sukoharjo.
Sementara pada malam pukul 19.30 WIB, ada sejumlah aparat menggeledah rumah yang ditempati anaknya di samping kediamannya.
Yakni di kawasan bantaran sungai Bengawan Solo, RT 7 RW 5 Kelurahan Semanggi, Kecamatan Pasar Kliwon, Solo.
"Iya leres, tapi kulo mboten ngerti nopo-nopo (iya benar, tapi saya tidak tahu apa-apa)," tuturnya kepada TribunSolo.com.
Namun saat akan penggeledahan, istri dari SR, yaitu berinisial Y (30) menurut Sri, menolak rumah kontrakannya digeledah.
"Mau masuk ke rumah enggak boleh sama istrinya," ungkap dia.
Sementara saat aparat berseragam hitam-hitam masuk ke rumahnya, Sri mempersilakan.
"Nggih sempet mlebet teng omah kulo (ya sempet masuk ke rumah saya)," ujar dia.
Dia mengaku, anaknya SR adalah orang yang tidak banyak bicara alias pendiam.
"Tapi kulo mboten mengertos nopo-nopo, soale baru dari rumah sakit (tapi saya tidak tahu apa-apa soalnya baru dari rumah sakit)," jelasnya.
Baca: PDRM Tangkap Satu WNI Diduga Terkait ISIS, Polri Siapkan Tim Densus 88 ke Malaysia
Saat dikonfirmasi, Kapolsek Mojolaban, AKP Priyono mewakili Kapolres Sukoharjo, AKBP Iwan Saktiadi membenarkan ada penangkapan, tetapi informasi lengkap diminta tanya kepada Polres Sukoharjo.
"Iya ada penangkapan, langsung lengkapnya ke Pak Kapolres," tuturnya.
Bahkan beredar kabar, SR berkaitan dengan tragedi bom bunuh diri yang terjadi di Pospam Kartasura yang dilakukan Rofik Asharudin (22), warga Kranggan Kulon RT 1 RW 2, Desa Wirogunan, Kecamatan Kartasura, Sukoharjo, Senin (3/6/2019) malam.
(Tribunnews.com/Daryono) (TribunSolo.com/Agil Tri/Asep Abdullah)