Nikmati berita interaktif dan LIVE report 24 jam hanya di TribunX
Tribun

Oknum Dosen Terduga Pelaku Pencabulan Mahasiswi Mundur dari Lembaga BITRA Indonesia

HS, terduga pelaku pelecehan seksual terhadap mahasiswi FISIP USU mengundurkan diri dari lembaga Bina Keterampilan Pedesaan (BITRA) Indonesia.

Editor: Dewi Agustina
zoom-in Oknum Dosen Terduga Pelaku Pencabulan Mahasiswi Mundur dari Lembaga BITRA Indonesia
Tribun Medan
Dosen HS Terduga Pelaku Pencabulan Mahasiwi Mundur dari Bina Keterampilan Pedesaan (BITRA) Indonesia. Celana dalam pria 'dipamerkan' pada unjuk rasa tolak oknum dosen cabul USU, Senin (27/5/2019). 

TRIBUNNEWS.COM, MEDAN - HS, terduga pelaku pelecehan seksual terhadap mahasiswi Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik (FISIP) USU ternyata juga aktif di Organisasi non Pemerintah (NGO).

Dosen pengampu mata kuliah di Departemen Sosiologi itu aktif di lembaga Bina Keterampilan Pedesaan (BITRA) Indonesia.

Selama ini, HS yang kini kasusnya terus santer di media massa itu memang aktif berorganisasi.

Bahkan kabarnya, HS juga tercatat sebagai alumni salah satu organisasi Cipayung.

Semenjak kasusnya mencuat, HS dikabarkan sudah jarang terlihat di BITRA. Hingga akhirnya dia mengundurkan diri.

HS diketahui mengundurkan diri lewat surat dan forum BITRA.

Dalam struktur organisasi BITRA, HS berstatus sebagai Badan Pengawas dan sudah masuk periode kedua di BITRA.

Mahasiswi USU Unjuk Rasa Kasus Dosen Cabul
Puluhan mahasiswa yang tergabung dalam Mahasiswa Bersatu USU (Mabesu) menggelar aksi di Universitas Sumatera Utara, Medan, Senin (27/5/2019). Dalam aksinya, mereka meminta agar pihak universitas memberikan sanksi berupa pemecatan kepada dosen berinisial HS yang diduga melakukan pelecehan seksual kepada beberapa mahasiswi FISIP. TRIBUN MEDAN/DANIL SIREGAR
Berita Rekomendasi

Ketua Dewan Pengurus BITRA Indonesia Rusdiana mengatakan dalam surat yang diajukan, HS tidak merinci detil soal kenapa dia mundur.

"HS mengaku punya banyak kesibukan, sehingga tidak bisa lagi aktif secara penuh di BITRA," kata Rusdiana, Rabu (12/6/2019).]

Rusdiana menjelaskan bahwa pada 29 Mei 2019 sebelum libur dan hari terakhir kerja, HS dengan besar hati memenuhi undangan badan pembina untuk mengklarifikasi kasus itu.

Baca: 33 Terduga Teroris yang Ditangkap di Kalteng Sempat Dijanjikan Pekerjaan Menambang Emas di Gunungmas

Kala itu, para pengurus juga tidak menyangka HS bakal datang. Karena di WA tidak balas, ditelepon oleh beberapa teman tidak angkat dan didatangi ke rumah tidak mau ditemui.

"Kami waktu itu sudah frustasi dan berprasangka nggak mungkin dia datang. Ternyata last minute dia datang. Proses rapat itu berjalan cukup lancar," ungkap Rusdiana.

Dalam pertemuan itu, HS tak membantah saat ditanyai soal kasus pelecehan seksual.

Dewan Pembina BITRA langsung menanyakan soal kasus yang sedang santer menjadi pembicaraan publik kepada HS.

Halaman
12
Sumber: Tribun Medan
Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda
Baca WhatsApp Tribunnews
Tribunnews
Ikuti kami di
© 2024 TRIBUNnews.com,a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
Atas