Kisah Hori, Lelaki Penjudi Yang Tega Gadaikan Istri dan Jual Anak, Terungkap Karena Salah Bunuh
Toha tewas di tangan Hori (43) atau pria yang gadaikan istri sah kepada lelaki lain. Toha tewas dalam saat dilarikan di rumah sakit Lumajang.
Editor: Hendra Gunawan
TRIBUNNEWS.COM -- Muhammad Toha (34) warga Desa Sombo Kecamatan Gucialit, Lumajang, jadi korban salah sasaran bacok.
Toha tewas di tangan Hori (43) atau pria yang gadaikan istri sah kepada lelaki lain. Toha tewas dalam saat dilarikan di rumah sakit Lumajang.
Dalam pemeriksaan oleh pihak rumah sakit diketahui, Toha mengalami luka yang sangat parah.
Tulang iga kanan di bagian belakang rusuk putus, tulang belikat kiri putus, tulang belikat kanan pecah, juga punggung robek melintang dari atas kanan sampai kiri bawah.
Kejadian bermula karena masalah utang-piutang antara Hori dengan Hartono (40) yang saling bertetangga.
Baca: Kivlan Zen Bungkam Setelah Menjalani Pemeriksaan Sebagai Saksi Kasus Habil Marati
Baca: Gadaikan Istri Rp 250 Juta dan Salah Bunuh Orang, Begini Nasib Hori
Baca: Memiliki Tren Positif, Marc Marquez Targetkan Naik Podium di MotoGP Catalunya 2019
Hori diduga menggadaikan istrinya kepada Hartono senilai Rp 250 juta. Awalnya, Hori ingin membayar utang tersebut dengan memberikan sebidang tanah kepada Hartono.
Namun, Hartono menolak karena menginginkan uang tunai. Dari penolakan itu, Hori berencana membunuh Hartono.
Namun siapa sangka, rencana itu gagal total, karena yang dibunuh Hori ternyata saudaranya sendiri, yakni Toha.
Arsal mengungkapkan kronologi pembunuhan yang dilakukan Hori terhadap Toha.
Pada Selasa (11/6/2019) malam, Toha bersama temannya bernama Kholik (34) warga Desa Sombo Kecamatan Gucialit mencari sepatu milik anak Kholik yang terjatuh di Jalan Dusun Argomulyo desa setempat.
Saat sedang mencari sepatu itu, tiba-tiba Hori membacok Toha memakai celurit.
Toha langsung terjatuh bersimbah darah dengan luka bacok di bagian punggung.
Ternyata setelah aksi itu barulah Hori menyadari yang menjadi korban bukanlah Hartono, melainkan saudara Hartono yaitu Toha.
"Pelaku salah sasaran lantaran perawakan korban mirip dengan targetnya (Hartono)," sambungnya.