Nikmati berita interaktif dan LIVE report 24 jam hanya di TribunX
Tribun

Kasus Penemuan Mayat Tanpa Kepala dan Tangan, Polres Ogan Ilir Bawa Bercak Darah ke Lab Forensik

Polres Ogan Ilir akhirnya membawa bercak darah diduga milik korban mutilasi di Desa Pinang Mas, ke Laboratorium Forensik di Jakarta.

Editor: Dewi Agustina
zoom-in Kasus Penemuan Mayat Tanpa Kepala dan Tangan, Polres Ogan Ilir Bawa Bercak Darah ke Lab Forensik
Agung Dwipayana/Tribun Sumsel
Polisi melakukan olah Tempat Kejadian Perkara (TKP) lanjutan kasus pembunuhan disertai mutilasi terhadap Karoman, warga Desa Pinang Mas, Kecamatan Sungai Pinang, Kabupaten Ogan Ilir, Selasa (11/6/2019). 

TRIBUNNEWS.COM, PALEMBANG - Polres Ogan Ilir akhirnya membawa bercak darah diduga milik korban mutilasi di Desa Pinang Mas, Kecamatan Sungai Pinang Kabupaten Ogan Ilir (OI) ke Laboratorium Forensik di Jakarta.

Pemeriksaan ini dilakukan untuk meneliti, apakah benar darah tersebut memang milik korban atau bukan.

Kapolres Ogan Ilir AKBP Gazali Ahmad mengatakan, darah tersebut ditemukan di rumah di sekitar Tempat Kejadian Perkara (TKP) di Sungai Arisan Bopeng, Desa Pinang Mas Kecamatan Sungai Pinang Kabupaten OI.

Sampel bercak darah tersebut, sudah dibawa ke Laboratorium Forensik untuk diteliti lebih lanjut.

"Sudah kita bawa ke Jakarta, untuk dipastikan apakah darah tersebut darah korban atau hewan," ujarnya saat dikonfirmasi, Minggu (16/6/2019).

Bahkan menurut penuturannya, saat diteliti di Palembang darah tersebut berasal dari mahluk hidup mamalia.

Untuk memastikan lebih jelas itulah, pihaknya sampai membawa sampel darah itu ke Jakarta.

Berita Rekomendasi

"Kita bawa juga darah pembanding, dari mayat korban dan darah keluarga," ucapnya.

Baca: Menhan Ryamizard Ryacudu: Lambat atau Cepat, Polisi Nanti akan di Bawah Kementerian

Sebelumnya, masyarakat digegerkan oleh penemuan mayat tanpa kepala dan kedua tangan di Sungai Arisan Bopeng, Desa Pinang Mas Kecamatan Sungai Pinang Kabupaten OI Kamis (6/6/2019) lalu.

Mayat tersebut diduga merupakan jasad Karoman (40), yang berpamitan untuk mencari ikan Rabu (5/6/2019) malam dan belum kembali hingga sekarang.

Kendati belum mendapatkan tersangka, Kapolda Sumsel Irjen Pol Zulkarnain Adinegara mengatakan penyelidikan kasus tersebut sudah memasuki babak baru.

Polisi melakukan olah Tempat Kejadian Perkara (TKP) lanjutan kasus pembunuhan disertai mutilasi terhadap Karoman, warga Desa Pinang Mas, Kecamatan Sungai Pinang, Kabupaten Ogan Ilir, Selasa (11/6/2019)
Polisi melakukan olah Tempat Kejadian Perkara (TKP) lanjutan kasus pembunuhan disertai mutilasi terhadap Karoman, warga Desa Pinang Mas, Kecamatan Sungai Pinang, Kabupaten Ogan Ilir, Selasa (11/6/2019) (Tribun Sumsel/ Agung Dwipayana)

Dimana, ditemukan bercak darah di rumah salah seorang warga yang tinggal tak jauh dari TKP.

"Kami sudah mengumpulkan bukti-bukti semacam kemarin, di rumah tertentu ditemukan percikan-percikan darah. Kemungkinan korban tersebut sempat di situ. Artinya ada tetesan darah," ujarnya.

Meski tak menyebutkan rumah siapa ditemukan darah tersebut, temuan itu setidaknya membawa Kepolisian menuju ke tahap baru dari pengembangan kasus tersebut.

Pihaknya masih membuktikan apakah percikan darah tersebut ada kaitannya dengan kasus tersebut, atau tidak.

"Tinggal kami membuktikan adakah keterkaitan dengan yang punya perkara. Kita berdoa saja mudah-mudahan cepat terungkap," jelasnya.

Kapolresta Ogan Ilir AKBP Ghazali Ahmad mengatakan, sampai saat ini pihaknya belum menetapkan tersangka atas kasus mayat mutilasi di Desa Pinang Mas, Kecamatan Sungai Pinang Kabupaten Ogan Ilir.

Pasalnya, kasus tersebut masih dalam tahap penyelidikan.

"Belum ada (tersangka, red). Semua masih saksi," ujarnya saat diwawancarai, Minggu (16/6/2019).

Memang, sebelumnya beredar di dunia maya video orang yang diduga mengaku ikut terlibat dalam aksi pembunuhan yang cukup sadis tersebut.

Namun Ghazali mengatakan, pengakuan orang tersebut berubah-ubah dan tidak bisa dipercaya.

"Kalau dalam sistem peradilan, pengakuan terdakwa ada di urutan kelima. Artinya masih lemah," tegasnya.

Ia mengimbau, agar masyarakat tidak terprovokasi dengan pengakuan yang tidak ada konfirmasi dari pihak Kepolisian.

Saat ini, pihaknya masih terus bekerja mengungkap kasus yang cukup menghebohkan tersebut.

"Jadi kita mengimbau masyarakat tidak cepat menuduh, nanti ada yang berburuk sangka kemudian langsung mengadili orang tak bersalah. Kan kasihan," katanya.

Sementara itu, pihaknya telah bekerja keras mengembangkan penyelidikan untuk mengembangkan kasus tersebut. Saat ini, sudah bertambah saksi menjadi 16 orang, yang diperiksa terkait dengan kasus itu.

"Mereka berasal dari warga sekitar dan keluarga korban," jelasnya.

Sebelumnya, masyarakat dihebohkan dengan penemuan mayat tanpa kepala dan kedua tangan di Sungai Arisan Bopeng, Desa Pinang Mas Kecamatan Sungai Pinang Kabupaten OI, Kamis (6/6/2019) lalu.

Mayat tersebut diduga merupakan jasad Karoman (40), yang berpamitan untuk mencari ikan Rabu (5/6/2019) malam dan belum kembali hingga sekarang.

Artikel ini telah tayang di sripoku.com dengan judul Bawa Bukti Ini ke Laboratorium Forensik Jakarta, Penyidik Polres OI Periksa 16 Saksi Kasus Mutilasi

Sumber: Sriwijaya Post
Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda
Baca WhatsApp Tribunnews
Tribunnews
Ikuti kami di
© 2024 TRIBUNnews.com,a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
Atas