Jenazah Nazir, Istri dan Kedua Anaknya Korban Tabrakan Bus Sempati Star Dikebumikan dalam Satu Liang
Keempat jenazah korban kecelakaan Bus Sempati Star dikebumikan dalam satu liang. Isak tangis menyelimuti prosesi tersebut sampai selesai.
Editor: Dewi Agustina
TRIBUNNEWS.COM, ACEH - Penumpang mobil Daihatsu Xenia BK 1085 ZS yang tabrakan dengan Bus Sempati Star BL BL776 AA di Kecamatan Pantai Bidari, Aceh Timur, Senin (17/6/2019) dini hari terdiri atas dua keluarga.
Pertama, keluarga Nazir ZA (39) dan istrinya Kartini (32). Pasangan suami istri ini meninggal dalam insiden itu.
Demikian pula anak mereka, M Safrizal (12) dan Ichsan Moulana (4).
Sedangkan anak mereka satu lagi, M Fattahillah (10) mengalami patah kaki dan saat ini masih dirawat di Rumah Sakit Idi, Aceh Timur.
Keluarga kedua yang berada di dalam mobil Xenia itu adalah Kasman bersama istrinya Siti Hajar.
Dalam insiden itu, Kasman yang mengemudikan Xenia meninggal, demikian pula anaknya Talita (4).
Sedangkan Siti Hajar langsung dirujuk ke Banda Aceh untuk mendapatkan perawatan intensif di Rumah Sakit Umum dr Zainoel Abidin (RSUZA), karena kondisinya kritis.
Pantauan Serambi kemarin, jenazah Nazir ZA bersama istri dan kedua anaknya tiba di rumahnya di Dusun Calok Lawang, Desa Paya Dua, Kecamatan Banda Baro, Kabupaten Aceh Utara, Senin (17/6/2019) sekira pukul 14.00 WIB.
Kedatangan empat jenazah ini disambut isak tangis keluarga dan warga yang sudah ramai menunggu.
Jenazah korban dibawa pulang menggunakan ambulans Puskesmas Banda Baro.
Setelah prosesi fardu kifayah, jenazah keempat korban diantar menggunakan ambulans secara bergantian karena tak muat jika diantar sekaligus.
Yang pertama diangkut ke tempat pemakaman umum (TPU) adalah jenazah Nazir dan istrinya, berjarak sekitar 700 meter dari rumah korban. Kemudian menyusul jenazah kedua anak mereka.
Baca: Febri Sempat Video Call Saat Ayah dan Adiknya Liburan di Dieng Sebelum Kecelakaan di Tol Cipali
Keempat jenazah dikebumikan dalam satu liang. Isak tangis menyelimuti prosesi tersebut sampai selesai.
Korban termasuk warga miskin, terlihat dari rumah panggung miliknya yang hanya berdinding tripleks. Sehari-hari korban bekerja serabutan untuk menafkahi istri dan ketiga anaknya.
"Adik saya (Kartini) pergi ke Medan untuk memenuhi undangan keluarga yang pesta pernikahan," ujar Dusni alias Rando, abang kandung korban, kepada Serambi kemarin.
Kirim Komentar
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.