Menyingkap Asal Usul Pasutri Tasikmalaya yang Pamer Adegan Ranjang: Ini Penjelasan Polisi Hingga RT
Pasutri yang mempertontonkan adegan ranjang kepada sejumlah bocah di Tasikmalaya, Jawa Barat, ternyata keduanya sudah menikah lebih dari sekali.
Editor: Adi Suhendi
"Untuk selanjutnya kami akan berkordinasi dengan ahli kejiwaan untuk memastikan motif dari pelaku ini," kata dia.
Sementara, Ketua KPAID Kabupaten Tasikmalaya, Ato Rinanto, perkembangan teknologi informasi yang tidak bijak bisa menjadi pemicu kasus tersebut.
Di wilayah Tasikmalaya, menurut Ato Rinanto, kasus pasutri mempertontonkan adegan ranjang kepada anak-anak adalah kasus pertama.
"Kami baru menangani kasus seperti ini, pemicunya bisa saja apabila melihat perkembangan media sosial yang saat ini ada beberapa yang menyuguhkan tontonan seperti itu bisa menjadi pemicu. Di sini konteksnya memang sedikit berbeda," kata Ato Rinanto, Rabu (19/6/2019).
Motif pendidikan dari pelaku juga sebut Ato bisa sangat berpengaruh.
"Bisa saja keduanya berdasarkan informasi pendidikan terakhir sekolah dasar. Sementara dugaan perilaku seks menyimpang seperti itu perlu dikaji para ahli," ucapnya.
Beberapa korban masih punya hubungan keluarga
Dari enam orang anak yang ikut menonton adegan ranjang ES dan LA, beberapa masih ada hubungan saudara bahkan ada yang merupakan anak dari pelaku.
"Pelaku dan para korban masih ada hubungan keluarga, yang 5 itu masih keluarga pelaku," kata Kepala Dusun di Desa Kadipaten, Ujang Supratman saat datang ke Kantor KPAID Kabupaten Tasikmalaya, Rabu (19/6/2019) siang.
Dia menuturkan, sejumlah bocah itu mengaku diajak oleh pelaku untuk menonton sesuatu yang tidak pantas dipertontonkan tersebut.
"Anak-anak biasanya tidak main di sekitar rumah pelaku, namun berdasarkan keterangan mereka diajak," ujarnya.
Hal tersebut juga dibenarkan oleh Kasat Reskrim Polres Tasikmalaya Kota, AKP Dadang Sudiantoro saat ditemui Selasa kemarin.
"Beberapa anak itu masih ada ikatan keluarga dengan pelaku dan memang jaraknya tidak jauh," kata dia.
Pengakuan bocah