5 Fakta Kasus Ustaz Rahmat Baequni yang Dijerat Hukum Atas Ucapannya Petugas KPPS Tewas Diracun
Ustaz Rahmat Baequni dibawa ke Mapolda Jabar terkait ceramahnya soal petugas KPPS meninggal karena diracun, Kamis (20/6/2019) malam.
Editor: Sugiyarto
TRIBUNJABAR.ID - Ustaz Rahmat Baequni dibawa ke Mapolda Jabar terkait ceramahnya soal petugas KPPS meninggal karena diracun, Kamis (20/6/2019) malam.
Ia diperiksa oleh Ditreskrimsus Polda Jabar pada Jumat (21/6/2019).
Hal tersebut telah dikonfirmasi oleh Direktur Ditreskrimsus Polda Jabar Kombes Samudi.
"Betul, sudah dibawa," ujar Samudi via ponselnya.
Berdasarkan informasi yang dihimpun, Ustaz Rahmat Baequni dibawa pada pukul 23.00 WIB.
Berikut fakta-fakta yang telah dihimpun Tribun Jabar terkait kasus yang menimpa Ustaz Rahmat Baequni.
1. Isi Ceramah
Samudi mengatakan pihaknya telah memeriksa sejumlah pihak.
Penyidik juga sudah menetapkan Ustaz Rahmat Baequni sebagai tersangka setelah melakukan pemeriksaan.
"Sudah tersangka," ujarnya.
Ia ditetapkan sebagai tersangka dugaan tindak pidana sebagaimana diatur di Pasal 14 ayat 1 juncto Pasal 15 Undang-undang Nomor 1 Tahun 1946 tentang Peraturan Hukum Pidana, juncto Pasal 207 KUH Pidana juncto Pasal 45 ayat 2, Pasal 28 Undang-undang Informasi dan Transaksi Elektronik.
Penyidik juga sudah mengantongi bukti.
"Penetapan tersangka sudah dua alat bukti, ada alat bukti petunjuk, keterangan saksi ahli dan pemeriksaan saksi," katanya.
Bukti petunjuk yang dimaksud adalah video ceramah Ustaz Rahmat Baequni yang menyebut petugas KPPS meninggal dunia karena diracun.
Berikut isi video ceramahnya.
"Bapak ibu, boleh saya cerita bapak ibu? Seumur-umur Pemilu dilaksanakan, jujur, boleh saya jujur? Nggak apa-apa ya?
Bapak-bapak ada yang sudah senior, nggak sebut sepuh karena berjiwa muda. Seumur-umur kita melaksanakan Pemilu, pesta demokrasi, ada tidak petugas KPPS yang meninggal? Tidak ada ya? Tidak ada.
Tapi kemarin, ada berapa petugas KPPS yang meninggal? 229 orang? Itu dari kalangan sipil, dari kepolisian berapa yang meninggal? Jadi total berapa? 390 orang meninggal.
Sesuatu yang belum pernah terjadi dan ini tidak masuk di akal. Bapak ibu sekalian, ada yang sudah mendapat informasi mengenai ini?
Tapi ini nanti di-skip ya. Bapak ibu sekalian yang dirahmati Allah, ketika semua yang meninggal ini dites di lab, bukan diautopsi, dicek di lab forensiknya, ternyata apa yang terjadi?
Semua yang meninggal ini, mengandung dalam cairan tubuhnya, mengandung zat yang sama, zat racun yang sama. Yang disebar dalam setiap rokok, disebar ke TPS.
Tujuannya apa? Untuk membuat mereka meninggal setelah tidak dalam waktu yang lama. Setelah satu hari atau paling tidak dua hari. Tujuannya apa? agar mereka tidak memberikan kesaksian tentang apa yang terjadi di TPS."
• VIDEO-Penceramah Rahmat Baequni Tegaskan Hanya Mengutip dari Media Sosial
2. Mengutip dari Medsos
Ustaz Rahmat Baequni mengaku tidak bertujuan memecah belah bangsa.
Ucapannya mengenai petugas KPPS tewas diracun berasal dari media sosial.
Ia juga berjanji kooperatif menjalani pemeriksaan.
"Saya Rahmat Baequni, dengan ini saya menyatakan saya kooperatif ikuti jalani pemeriksaan. Tentang apa yang disampaikan (polisi), saya hanya mengutip saja dari pemberitaan yang viral di media sosial. Saya katakan jemaahnya juga sudah pada tahu itu ramai di media sosial," ujar Ustaz Rahmat Baequni di Gedung Ditreskrimsus Polda Jabar Jalan Soekarno-Hatta Bandung, Jumat (21/6/2019).
"Sekali lagi saya tidak bermaksud menyebar berita bohong hingga menciptakan kisruh di media sosial. Saya cinta tanah air dan bangsa ini dan enggak mungkin berusaha memecah belah bangsa ini," ujarnya.
Ia kembali menegaskan apa yang dikatakannya bukan ucapan yang berasal dari pemikiranya.
"Intinya saya hanya mengutip apa yang ada di media sosial, saya konfirm lagi ke jemaah dan jemaah juga bilang iya. Saya katakan kita tunggu ini penyebabnya apa," ujar Baequni.
Upaya ia mengutip konten media sosial pun bukan inisiatif darinya. Menurutnya, ada jemaah yang menanyakan kebenaran soal petugas KPPS meninggal diduga diracun.
"Saat itu sedang rame di media sosial, ada jemaah yang bertanya ini gimana, akhirnya saya sampaikan berdasarkan informasi yang saya terima,. Itu yang saya maksudkan berdasarkan media sosial. Saya kira ada juga yang melakukan seperti saya tapi tdk terliput," ujar Baequni.
3. Polisi Menyayangkan
Polisi menyayangkan ceramah Ustaz Rahmat Baequni mengenai petugas KPPS meninggal diracun.
Hal tersebut disampaikan di depan jemaah di Masjid Al Fitroh, Baleendah, Kabupaten Bandung.
"Kami sangat menyayangkan apalagi itu disampaikan di khalayak umum dan di tempat ibadah padahal materi yang disampaikan itu berita bohong," ujar Kabid Humas Polda Jabar Kombes Trunoyudo Wisnu Andiko di Mapolda Jabar, Jalan Soekarno-Hatta Bandung, Jumat (21/6/2019).
Sebelumnya, pemerintah dan Kemenkes sudah menyatakan petugas KPPS meninggal karena diracun adalah hoaks.
Moeldoko juga menyampaikan hal senada.
"Kami sudah undang semua pihak terkait bahwa sudah sangat clear, meninggalnya teman-teman KPPS itu (bukan diracun) tapu status kesehatannya, meninggal wajar. Ini yang ngomong menteri (kesehatan) loh, meninggalnya diduga karena kecapean," kata Moeldoko di Bandung, Kamis (20/6/2019).
4. Kondisi Ustaz Rahmat Baequni
Manajer Ustaz Rahmat Baequni, Andi Hidayat mengatakan kesehatan sang penceramah dalam kondisi baik.
"Bapak dalam keadaan baik-baik saja, sehat dan sudah didampingi tim kuasa hukum," katanya saat dihubungi via ponselnya, Jumat (21/6/2019).
Ia juga meminta semua pihak agar mendoakan Ustaz Rahmat Baequni dalam menjalani proses pemeriksaan ini.
5. Pengakuan Ustaz Rahmat Baequni
Ustaz Rahmat Baequni menegaskan ia tidak mempercayai informasi mengenai petugas KPPS yang diracun.
Meski begitu, ia membicarakan hal tersebut di hadapan jemaahnya.
"Tidak, saya tidak meyakini (informasi) itu. Saya masih mempertanyakan, kan saya bilang (di video itu) saya masih mempertanyakan, saya bilang lihat prosesnya nanti seperti apa. Toh soal petugas KPPS meninggal juga kan setahu saya dijadikan materi gugatan oleh tim Badan Pemenangan Nasional (BPN)," ucap Ustaz Rahmat Baequni di Mapolda Jabar, Jalan Soekarno-Hatta Bandung, Jumat (21/6/2019).
Artikel ini telah tayang di tribunjabar.id dengan judul Fakta-fakta Kasus Ustaz Rahmat Baequni, Begini Pengakuannya Soal Ucapan Petugas KPPS Tewas Diracun, https://jabar.tribunnews.com/2019/06/21/fakta-fakta-kasus-ustaz-rahmat-baequni-begini-pengakuannya-soal-ucapan-petugas-kpps-tewas-diracun?page=all.