Kecelakaan Maut Tol Cipali: Kondisi Psikologis Penyerang Sopir hingga Ada Jejak Pengereman Mendadak
Polisi memeriksa kondisi psikologi penyerang sopir bus dalam kecelakan maut di Tol Cipali. Polisi juga menemukan ada jejak pengereman mendadak.
Penulis: Miftah Salis
Editor: Tiara Shelavie
Tiga orang penumpang mobil Innova juga menjadi korban tewas.
Sementara tiga lainnya yakni penumpang bus Safari termasuk sopir bus.
Sebelumnya, Amsor mengaku akan dibunuh oleh sopir dan kondektur bus Safari yang bernomor polisi H-1469-CB, yang ditumpanginya.
Hal ini diketahui Amsor lewat percakapan telepon antara sopir dan kondektur.
Hal ini membuat Amsor melakukan penyerangan terhadap sopir bus.
Akibatnya, perebutan kendaraan tak dapat dihindarikan hingga membuat bus Safari keluar dari jalur perlintasan dan menerobos jalur sebaliknya.
Baca: Telkomsel Benarkan Kabar Meninggalnya Dewan Komisaris di Namibia Akibat Kecelakaan
Baca: Anggota Polda Jabar yang Tewas akibat Kecelakaan Baru 3 Bulan Jadi Polisi
Menurut penuturan Ketua RT di wilayah tempat tinggal Amsor, Amsor mengaku diikuti dan dibayang-bayangi sesuatu.
Keterangan tersebut didapat Rusbandi selaku ketua RT saat adik Amsor, Emah, menemuinya.
Adik Amsor, Emah, bercerita mengenai peristiwa yang menimpa sang kakak.
Menurutnya, Amsor merasa tak tenang karena ada rekan kerja yang tidak menyukainya.
Bahkan, Amsor menaiki bus Safari tersebut karena ingin pulang kampung dan berkumpul lagi bersama keluarganya.
"Kata adiknya itu Amsor seperti ada yang mengikuti, dibayang-bayangi sesuatu," ujar Rusbandi.
Ia mengatakan, perasaan tersebut dirasakan Amsor sejak berangkat menuju Cirebon.
Mengutip dari Tribun Jabar, Amsor kini dirawat di ruang Superiror nomor 120 RS Mitra Plumbon.
Ruangan tersebut juga dijaga oleh petugas lengkap dengan senjata laras panjang.
(Tribunnews.com/Miftah)