Badai Terjang 8 Wilayah di Aceh, Seorang Meninggal, Belasan Bangunan Rusak
Cuaca buruk itu menyebabkan seorang nelayan meninggal setelah boat yang ditumpanginya hanyut dan terbalik diterjang angin.
Editor: Dewi Agustina
Aceh Utara
Angin kencang disertai hujan lebat juga melanda Lhokseumawe dan Aceh Utara, Sabtu (22/6/2019) sekitar pukul 19.30 WIB.
Cuaca ekstrem yang berlangsung sekitar 30 menit itu menyebabkan satu rumah rusak tertimpa pohon, satu papan reklame jatuh, dan dua tiang listrik tumbang.
Pantauan Serambi, papan reklame yang jatuh berada di Jalan Merdeka (dekat Masjid Baiturrahman Lhokseumawe).
Papan reklame itu menutupi sebagian badan jalan, tapi tak sampai membuat jalur lalu lintas macet.
Sementara sejumlah jalan di pusat kota, yakni Jalan Perdagangan dan Sukaramai, tergenang.
Selain itu, rumah kayu milik Fauzan (37), warga Desa Cot Trieng, Kecamatan Muara Satu, Lhokseumawe, juga rusak akibat tertimpa pohon tumbang.
Manajer PLN Lhokseumawe, Mukhtar Juned mengatakan, saat angin kencang, aliran listrik ke sejumlah wilayah kerjanya padam.
Penyebabnya, dua tiang di kawasan Sido Muliyo, Kecamatan Kuta Makmur, Aceh Utara, roboh.
Selain itu, kabel hitam (saluran kabel tegangan rendah) di beberapa titik dalam wilayah Kuta Makmur dan Simpang Keuramat, Aceh Utara, dan sejumlah titik lain di wilayah Lhokseumawe, putus.
"Setelah cuaca membaik, semua kerusakan itu sudah diperbaiki dan kini suplai listrik sudah normal kembali," ungkap Mukhtar.
Pohon Tua Tumbang
Di Pidie, sebatang pohon angsana berukuran besar yang diperkirakan berumur 100 tahun di Gampong Asan Nicah, Kecamatan Keumala, Sabtu (22/6/2019) sekitar 17.45 WIB tumbang dan menghantam rumah yang dihuni dua kepala keluarga (KK), yaitu Bismi Ismail (38) dan Harwati dengan jumlah enam jiwa.
Pohon itu tumbang akibat badai yang melanda Pidie dan Pidie Jaya.
Ekses lain, sebatang pohon kelapa di Meunasah Raya, Gampong Raya Paya, Kecamatan Simpang Tiga. Pohon kelapa setinggi 30 meter nyaris menimpa rumah H M Amin (69), warga setempat.