Nikmati berita interaktif dan LIVE report 24 jam hanya di TribunX
Tribun

Fakta Penyerangan Enam Penjaga Lahan di Bekasi Selatan, 1 Tewas hingga 5 Korban Luka Bacok

Berikut fakta puluhan orang tak dikenal menyerang enam penjaga lahan di samping Apartemen Lagoon, Bekasi Selatan pada Jumat (21/6/2019).

Editor: Whiesa Daniswara
zoom-in Fakta Penyerangan Enam Penjaga Lahan di Bekasi Selatan, 1 Tewas hingga 5 Korban Luka Bacok
Istimewa
Berikut fakta puluhan orang tak dikenal menyerang enam penjaga lahan di samping Apartemen Lagoon, Bekasi Selatan pada Jumat (21/6/2019). 

Berikut fakta puluhan orang tak dikenal menyerang enam penjaga lahan di samping Apartemen Lagoon, Bekasi Selatan pada Jumat (21/6/2019) sekitar pukul 22.30 WIB.

TRIBUNNEWS.COM - Sekitar puluhan orang tak dikenal memakai masker menyerang enam penjaga lahan di samping Apartemen Lagoon, Jalan KH Noer Ali, Bekasi Selatan.

Satu orang atas nama Dani tewas tertembak dan di tubuhya ditemukan tiga anak peluru diduga dari senjata api pistol jenis FN.

Budiono, kuasa hukum pemilik lahan mengatakan ada tiga luka bekas tembakan di tubuh Dani, yakni kaki, perut, dan punggung.

"Tiga proyektil masuk ke dalam tubuh korban, senjatanya ini diduga menggunakan senapan FN kaliber 09," kata Budiono di Mapolres Metro Bekasi Kota, Sabtu, (22/6/2019).

Lahan tersebut milik Acam bin Mendung dan M Zaelani Hamid seluas 1.700 meter persegi itu.

Rencananya, jenazah Dani akan dibawa pihak keluarga untuk dikebumikan di kampung halamannya di Ambon, Maluku.

BERITA REKOMENDASI

"Kita masih menunggu autopsi dulu rencana mau dibawa ke kampung di Ambon," lanjut Budiono.

Budiono menjelaskan, dua korban selamat masih dirawat di RSUD Kota Bekasi karena menderita luka tembak di paha.

"Korban luka-luka yang ada di lokasi sudah diperiksa di Mapolres, ada 7 orang di lokasi kejadian, satu orang meninggal dunia sisanya luka-luka," jelas dia.

Lahan sengketa

Selama ini, lahan yang dijaga berstatus sengketa dan masih dalam proses hukum perdata di Pengadilan Negeri Kelas 1A Bekasi.


"Korban bekerja untuk ahli waris atas nama M Zaelani maupun acan," kata Budiono.

Dia belum bisa memastikan apakah kasus penyerangan ini berkaitan dengan sengketa lahan yang selama ini terjadi.

"Biar polisi yang akan membukitan kejadian ini, kita belum bisa menyimpulkan. Tapi kita percaya kepada polisi bisa mengungkap kasus ini," tegas dia.

Kapolres Metro Bekasi Kota Kombes Indarto membenarkan penyerangan yang terjadi pada Jumat (21/6/2019) sekitar pukul 22.30 WIB.

Saat penyerangan ada enam orang di lahan tersebut. Selain satu orang tewas, lima lainnya harus dirawat di RSUD Kota Bekasi.

TKP Penyerangan penjaga lahan di Jalan KH Noer Ali Kalimalang Bekasi.
TKP Penyerangan penjaga lahan di Jalan KH Noer Ali Kalimalang Bekasi. (TribunJakarta.com/Yusuf Bachtiar)

"Satu orang meninggal dunia, lima orang luka-luka saat ini dirawat di RSUD Kota Bekasi, tiga sepeda motor milik korban ikut dibakar," kata Indarto, Sabtu (22/6/2019).

Lima korban luka bacok

Sementara lima penjaga lainnya juga terluka, yakni Hendrikus, Stevanus, Heri, Daniel, dan Tito.

Saat itu korban Dani dan kelima anak buahnya tengah berada di sebuah bangunan semi pemanen di atas lahan tersebut.

Menurut Indarto, tiba-tiba sekelompok orang tidak dikenal datang dan langsung menyerang.

"Datang sekitar 20 orang cekcok dan terjadi penyerangan," jelas Indarto. 

Polisi masih menyelidki kasus penyerangan tersebut. Garis polisi juga sudah dipasang di sekitar tempat kejadian perkara. 

"Kita masih lidik motifnya apa," jelas dia.

Lima korban lainnya, yakni Daniel tertembak di paha, Heri luka bacok di bahu kiri, Tito lecet di perut, Stevanus luka robek di tangan kanan, Hendrikus luka robek di kaki kanan dan dagu.

Petugas kepolisian tampak berjaga di lahan kosong yang selama ini dimanfaatkan juga sebagai tempat steam mobil.

Pakai masker dan tutup kepala

Pelaku penyerangan terhadap enam penjaga lahan di Jalan KH Noer Ali, Bekasi, menggunakan masker dan penutup kepala.

Hal ini diungkapkan korban bernama Heri Amora. Saat itu ia tengah istirahat di dalam kamar bersama rekannya.

TKP Penyerangan terhadap penjaga lahan di Jalan KH Noer Ali Kalimalang Bekasi.
TKP Penyerangan terhadap penjaga lahan di Jalan KH Noer Ali Kalimalang Bekasi. (TribunJakarta.com/Yusuf Bachtiar)

Tiba-tiba, sekelompok orang datang dengan cara mematikan listrik terlebih dahulu dan mengepungnya.

"Ada sekitar 30-50 orang, semua pakai masker pakaian biasa bebas, pakai topi," ucap Heri.

"Mereka datang tiba-tiba aja pertama yang saya ingat lampu mati lalu terdengar suara tembakan," Heri menambahkan.

Heri mengalami luka di bahu sebelah kiri akibat sabetan sabetan senjata tajam.

Dia mengaku tidak dapat berbuat banyak manakala sekelompok orang tidak dikenal datang menyerang.

"Saya sama teman-teman disuruh keluar (dari dalam kamar), ada tiga orang di dalam kamar, waktu kita mau dekat Bang Dani mereka bilang tidak boleh. Di saat itu kita sudah dengar bunyi tembakan," ungkap dia.

Sementara korban Tito saat kejadian berada di dalam kamar bersama Heri dan Daniel.

"Saya luka di perut dan kaki karena dilempar balok dan kaca beling, ketika itu kami diancam jangan mendekat ke Bang Dani."

"Diancam pakai senjata tajam, teman kami Daniel luka tembak di paha karena berusaha mendekat," ungkap dia.

Tito menambahkan, setiap hari mereka ditugaskan menjaga lahan milik Acam bin Mendung dan M Zaelani Hamid seluas 1.700 meter persegi itu.

TKP penyerangan terhadap penjaga lahan di Jalan KH Noer Ali Kalimalang Bekasi.
TKP penyerangan terhadap penjaga lahan di Jalan KH Noer Ali Kalimalang Bekasi. (TribunJakarta.com/Yusuf Bachtiar)

Ada tujuh orang yang ditugaskan mejaga lahan, namun malam itu hanya berenam.

Mereka membuka usaha steam kendaraan dan membuat bangunan semi permanen.

"Saya baru sekitar 4 bulan, tapi Bang Dani sudah lama di situ, tugas kami menjaga saja sama buka steam," jelas dia.

Terdengar 8 kali tembakan

Seingat Tito, malam itu para penyerang datang mendadak sambil menenteng senjata api.

"Mereka banyak, yang pegang senapan lebih dari satu, ada sekitar delapan kali bunyi tembakan," kata Tito.

Dalam suasana gelap karena lampu sudah dimatikan, para pelaku langsung mendobrak pintu dan mengancam menggunakan senjata.

"Kita juga udah lihat abang kami Bang Dani sudah diancam, sempat dengar cekcok kalau kami tidak punya masalah apa-apa. Tapi ketika kita mau dekat ke bang Dani kami diserang," ungkap dia.

Tito menyaksikan Dani ditembaki secara brutal oleh para penyerang.

"Kami diserang dengan batu, kayu beling dan berusaha menyelamatkan diri, pas kami lihat ke Bang Dani terdengar beberapa tembakan dan Bang Dani sudah jatuh," jelas dia.

(TribunJakarta.com/Yusuf Bachtiar)

Artikel ini telah tayang di Tribunjakarta.com dengan judul Sederet Fakta Puluhan Orang Serang 6 Penjaga Lahan di Bekasi: Lampu Dimatikan, 8 Tembakan 1 Tewas

Sumber: TribunJakarta
Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda
Baca WhatsApp Tribunnews
Tribunnews
Ikuti kami di
© 2024 TRIBUNnews.com,a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
Atas