Pencarian Korban Tenggelamnya KM Arim Jaya di Sumenep Dihentikan, Satu Korban Belum Ditemukan
Proses pencarian korban hilang akibat tenggelamnya KM Arim Jaya di perairan Giliyang Sumenep, Minggu (23/6/2019) dihentikan.
Editor: Dewi Agustina
Laporan Wartawan TribunMadura.com, Ali Hafidz Syahbana
TRIBUNNEWS.COM, SUMENEP - Proses pencarian korban hilang akibat tenggelamnya KM Arim Jaya di perairan Giliyang Sumenep, Minggu (23/6/2019) dihentikan.
Kepala Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Sumenep, Abd Rahman Riyadi mengatakan penghentian itu sesuai rapat koordinasi dan evaluasi pencarian korban laka laut KM Arim Jaya.
Hal ini resmi dihentikan seusai penandatanganan berita acara penghentian.
"Bapak Taufik selaku orang tua Zihratul Ilma, satu-satunya korban yang belum ditemukan," kata Abd Rahman Riyadi pada TribunMadura.com, Senin (24/6/2019).
Rapat evaluasi dan tindak lanjut penghentian penanganan laka laut tersebut, dilakukan mengacu terhadap ketentuan UU No. 29 tahun 2014 dan PP. No. 22 tahun 2017 tentang Standart Operasional Prosedur (SOP) Operasi Pencarian dan Pertolongan.
"Itu sudah sesuai SOP kita dibatasi waktu selama 7 hari batas pencariannya," tandasnya.
21 Korban Ditemukan
Tim SAR Gabungan operasi pencarian korban kapal karam di perairan Sumenep kembali menemukan satu orang korban, Kamis (20/6/2019) pagi.
Korban diketahui berjenis kelamin laki-laki, dengan perkiraan usia sekitar delapan tahun.
Berdasarkan foto yang dikirim pihak Basarnas, jenazah itu mengenakan setelan kaus warna gelap lengan pendek dan bercelana pendek.
Tubuhnya ditemukan dalam keadaan mengapung dan terseret ombak yang menyibak area pesisir pantai yang dekat dengan Pelabuhan Dungkek.
Menurut Humas Basarnas Surabaya Tholib Mahameru, saat ini jenazah sudah dibawa ke RSUD Sumenep untuk dilakukan identifikasi oleh Tim Disaster Victim Idetification (DVI) Polda Jatim.
"Jenazah anak laki-laki di perairan pantai dekat Pelabuhan Dungkek, usia sekitar 8 atau 9 tahun," jelasnya saat dihubungi TribunJatim.com, Kamis (20/6/2019).
Ditemukannya satu jenazah baru itu, menambah jumlah korban meninggal menjadi 21 orang.
"Jadi rekap data korban selamat 38 orang, meninggal 21 orang, dalam pencarian 1 orang," katanya kepada Tribunjatim.com.
Mengingat proses identifikasi jenazah masih berlangsung, Tholib belum bisa memaparkan identitas korban.
"Untuk identitas jenazah yang ditemukan tadi pagi, bisa konfirmasi ke kepolisian," ujarnya.
"Hari keempat pencarian ini sama dengan hari kemarin, yaitu penyisiran di lima sektor yang telah ditetapkan," tandasnya.
Polda Jatim menyebut jumlah penumpang yang dinyatakan meninggal atas insiden karamnya KM Arim Jaya di perairan Kepulauan Sapudi, Sumenep, Madura, bertambah.
Kabid Humas Polda Jatim Kombes Pol Frans Barung Mangera menuturkan, sedikitnya tercatat 17 orang penumpang dinyatakan meninggal dunia.
Kemudian, lima orang penumpang dinyatakan hilang.
Dan 39 orang dinyatakan selamat.
Bila data korban yang selamat, meninggal dan hilang dijumlahkan, lanjut Barung, diperoleh keseluruhan total penumpang sejumlah 61 orang.
"Ini masih belum menjadi data terakhir. 61 itu bisa jadi bertambah karena saya bilang data ini fluktuatif," katanya saat ditemui awak media di ruangannya, Selasa (18/6/2019).
Menginggat kapal tersebut merupakan kapal milik warga setempat dan memang sejak awal tidak terdaftar dalam di Pelni.
Sehingga tidak dilengkapi dengan berkas manifes pelayaran kapal.
"Karena saksi-saksi menyatakan juga dari otoritas yang berwenang menyatakan bahwa tidak ada manifes atau daftar penumpang yang ada," lanjutnya.
Oleh karena itu, lanjut Barung, hal itu cukup membuat pihaknya kesulitan memastikan jumlah keseluruhan penumpang.
Kendati demikian, bermodalkan keterangan para saksi yang selamat, lanjut Barung, pihaknya mampu memperkirakan jumlah total penumpang.
"Jumlah data yang didapat dari keterangan dari saksi-saksi yang ada di kapal, yang bersama-sama dengan mereka," tandasnya.
Tenggelam di Perairan Sumenep
Kapal motor tradisional Arim Jaya terbalik dan tenggelam setelah dihantam ombak tinggi di perairan Sumenep, Madura, Senin (17/6/2019) pukul 14.30 WIB.
Hingga Selasa (18/6/2019) pagi sudah ditemukan 15 orang korban meninggal.
"Kemarin ditemukan dua jenazah, dan sekarang juga telah ditemukan tiga belas jenazah. Jadi jumlah korban sampai hari ini sudah ada 15 orang korban meninggal," kata Kepala Dinas Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Sumenep, Abd Rahman Riadi, Selasa (18/6/2019) pagi.
Abd Rahman Riadi belum bisa memastikan berapa jumlah korban yang belum ditemukan.
"Kita belum bisa memastikan jumlahnya berapa, karena ada yang bilang 54, 58. Masalahnya nakhoda kapal ini tidak bisa memastikan ada berapa, tapi upaya pencarian kita tetap terus dilakukan," paparnya.
BPBD Sumenep juga sudah melakukan koordinasi dengan Basarnas Surabaya, Polair Polres Sumenep dan masyarakat juga untuk menyisir lokasi.
"Korban sudah banyak terbawa arus, tadi pagi ada satu yang ditemukan di perairan Desa Romben," kata dia.
Disapu Ombak
Kapal Motor Arim Jaya yang tenggelam di perairan Sumenep Madura, Senin (17/6/2019) disebut sempat disapu ombak setinggi 1 meter.
Kapal motor tersebut diketahui berpenumpang 52 orang, termasuk nakhoda Arim dan Alwi.
Kapal motor berangkat sekitar pukul 14.30 WIB dari Pelabuhan Desa Guwa-Guwa, Ra'as, Sumenep, Madura.
Baca: Anggota DPRD Kolaka Utara Meninggal di Hotel, Benarkah karena Kecapaian?
Rencananya, kapal tersebut hendak menuju Pelabuhan Kalianget, Sampang.
Tak lama kemudian, sesampainya di tengah Kepulauan Sapudi dan Giliyang, mendadak gelombang ombak setinggi sekitar satu meter menghantam bodi kapal.
Sehingga membuat kapal itu terbalik lantas menumpahkan semua penumpang yang terangkut di dalamnya.
"Perahu terkena ombak besar sehingga terguling," kata Kabid Humas Polda Jatim Kombes Pol Frans Barung Mangera, Senin (17/6/2019).
Sekitar sejam, para penumpang terombang-ambing di lautan.
Tak lama kemudian, lima perahu nelayan yang kebetulan melintas di kawasan perairan tersebut mendekat.
Lalu membantu melakukan evakuasi terhadap para korban yang tercebur di lautan.
"Lalu membawa para penumpang dibawa ke Puskesmas Dungkek untuk mendapat perawatan," tandasnya.
Diduga Kelebihan Muatan
Kapal motor Arim Jaya yang terbalik dan tenggelam di perairan Sumenep, Madura, Senin (17/6/2019) pukul 14.30 WIB diduga karena kelebihan muatan.
Baca: Ibunya Arisan, Balita 19 Bulan Tewas Tenggelam di Kolam Taman Hias
Menurut Kabid Humas Polda Jatim Kombes Pol Frans Barung Mangera, kapal motor tersebut tergolong kapal tradisional.
Umumnya, hanya mampu memuat tak lebih dari 30 orang penumpang.
"Kapal tradisional ini muatan normalnya sekitar 30 orang penumpang," jelas Barung dalam keterangan tertulisnya, Senin (17/6/2019).
Namun, berdasarkan data yang dihimpun dari personelnya di lokasi, kapal tersebut ternyata memuat 52 orang penumpang.
Artinya, kapal tersebut kelebihan 22 orang penumpang.
"Sehingga diduga kelebihan muatan sekitar 22 orang," lanjutnya.
Barung menerangkan, karakteristik spesifikasi kapal motor tersebut.
Selain masuk dalam kategori kapal motor tradisional, kapal tersebut jenis kapal dengan muatan enam gross ton (GT) dan panjang sekitar 10 meter.
"Kapal tradisional ini jenis japam dengan muatan 6 GT, lalu panjangnya 10 meter," tandasnya.
Artikel ini telah tayang di Tribunjatim.com dengan judul Pencarian Korban Tenggelamnya KM Arim Jaya di Sumenep Dihentikan, Sisa 1 Orang Korban Hilang