Guru Silat di Sragen Cabuli Yuniornya, Pengakuan Korban hingga Kecurigaan Orangtua
Guru silat yang mencabuli yunior yang baru berusia 15 tahun diburu Polres Sragen.
Editor: Daryono
TRIBUNNEWS.COM, SRAGEN — Guru silat yang mencabuli yunior yang baru berusia 15 tahun diburu Polres Sragen.
Guru silat tersebut bernama S yang sehari-hari bekerja sebagai satpam di SMA negeri di Sragen.
Sementara korban berinisial FS.
Kasat Reskrim Polres Sragen AKP Harno mengatakan, kasus tersebut telah ditangani Polres Sragen.
"Pada 12 Juni 2019 korban bersama kedua orangtua dan saksi sudah melaporkan kejadian tersebut kepada kami," ujar Harno seperti dikutip dari Tribunjateng.com, Senin (24/6/2019).
Baca: Tiga Oknum Guru di Serang Terungkap Berhubungan Intim dengan Siswinya, Ini Tanggapan KPAI
Menurut pengakuan korban kepada tim penyidik Polres Sragen, pelaku sudah melakukan pencabulan ke korban sebanyak dua kali.
Pencabulan dilakukan agar FS naik tingkat menjadi guru.
"Sebelum FS dapat mengajar, ia dipesani pelaku bahwa ia memiliki aura negatif sehingga harus dibuang terlebih dahulu," ujar Harno.
Dengan bujuk rayu tersebut, akhirnya sang korban menuruti perkataan S dan menyerahkan dirinya.
"Awalnya korban diberi segelas air bening oleh tersangka."
"Pengakuan sang korban setelah meminum air tersebut, korban merasa lemas," kata Harno.
Aura negatif
Setelah mencabuli, S mengatakan, aura negatif di tubuh korban belum sepenuhnya hilang.
Perbuatan bejat S terulang kedua kali saat korban dan pelaku hendak pergi ke luar kota.
Kirim Komentar
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.