Kesulitan Keuangan, Demi Tanggung Hidup Sulami si Manusia Kayu, Sang Adik Kerja Serabutan
Kondisi Ekonomi keluarga Sulami "Manusia Kayu" dari Selorejo Wetan, Kedawung, Sragen masih kesulitan.
Editor: Anita K Wardhani
Laporan Wartawan TribunSolo.com, Ryantono
TRIBUNNEWS.COM, SRAGEN - Kondisi Ekonomi keluarga Sulami "Manusia Kayu" dari Selorejo Wetan, Kedawung, Sragen masih kesulitan.
Adik Sulami, Susi Lowati (25) mengatakan, kondisi keluarganya sampai saat ini memang masih kekurangan.
"Kalau orang liat sekarang ini memang rumah sudah dibangun tapi itu bantuan dulu, saya dan suami kerja serabutan," kata Susi pada Tribunsolo.com, Selasa (25/6/2019).
"Apalagi kebutuhan Pampers dan Tisu basah mbak Sulami juga banyak sehari 3-4 karena tidak beranjak dari tempat tidur," terang Susi.
Dia bercerita uang bantuan untuk kakaknya 2 tahun yang lalu saat ini sudah habis untuk mencukupi kebutuhan sehari-hari.
Baca: Tubuh Sulami si Manusia Kayu Masih Kaku, Hanya Jarinya yang Bisa Bikin Kerajinan Tangan untuk Hidup
Sebenarnya hasil tas buatan Sulami juga pernah dijajakan namun hasilnya juga tidak seberapa.
"Kerajinan buatan mbak Sulami dijual mulai Rp 7 ribu sampai Rp 125 ribu tapi tidak selalu terjual," papar Susi.
Kadang untuk makanan ada mertua Susi yang membantu memberikan beras setiap bulannya.
Baca: Terjerat Kasus Pemalsuan Dokumen, Beberapa Jadwal Ceramah Nurul Qomar Harus Dibatalkan
"Saya dan suami kerja serabutan kadang kalau ada yang nyuruh nyuci ya berangkat," kata Susi.
Susi mengaku tidak bisa banyak keluar rumah lantaran harus menjaga kakaknya, Sulami apalagi sejak neneknya, Ginem meninggal.
Harapkan Kasur Berdiri
Hidup Sulami "Manusia Kayu" dari Selorejo Wetan, Kedawung, Sragen memang penuh perjuangan bahkan untuk makan.
Kondisi tubuh Sulami yang tidak memungkinkan sendinya bergerak bebas membuat dia kesulitan untuk makan.
Keluarganya harus mengangkat Sulami berdiri untuk sekedar Sulami menikmati makanan.