18 Tahun Tak Bisa Bergerak Bebas, Sulami si Manusia Kayu Rajin Puasa Senin-Kamis dan Tadarus
Keterbatasan gerak yang dirasakan Sulami 18 tahun terakhir tidak pernah membuatnya putus asa dan bermalas-malasan.
Editor: Anita K Wardhani
TRIBUNNEWS.COM, SRAGEN - Keterbatasan gerak yang dirasakan Sulami 18 tahun terakhir tidak pernah membuatnya putus asa dan bermalas-malasan.
Susilowati, adik Sulami mengatakan, kakaknya selalu tertib melaksanakan sholat lima waktu dan bertadarus.
Tidak hanya itu Sulami juga tidak lepas untuk selalu berdzikir dan sering mendengarkan murotal di handphonenya.
"Alhamdulillah, kalo sedang tidak haid setelah mendengar adzan langsung tayamum trus salat," ujar Sulami.
Tidak hanya menjalankan kewajibannya sebagai seorang muslim, Sulami juga rajin berpuasa sunnah Senin dan Kamis.
Uniknya, Sulami tidak pernah membangunkan adiknya untuk mempersiapkan makanan sahur untuk disantap.
Sulami mengatakan cukup dengan memakan sosis dirinya sudah meniatkan berpuasa.
Baca: Tubuh Sulami si Manusia Kayu Masih Kaku, Hanya Jarinya yang Bisa Bikin Kerajinan Tangan untuk Hidup
"Kalo sahur cukup makan sosis, tanpa minum, tapi kadang juga makan roti dua ribuan," ujar Sulami.
Sulami juga memiliki sendok khusus untuk mengambil sosis dari kursi plastik berwarna merah yang berada di samping dipannya.
Sendok yang digunakan sulami bergagang kayu yang di ujungnya terdapat garpu yang digunakannya menusuk sosis.
"Ini sendok khusus saya, kalo makan sosis tinggal tusuk, jadi tidak perlu repot-repot membangunkan adik saya," ujar Sulami lirih.
Baca: Perjuangan Sulami si Manusia Kayu Asal Sragen, Agar Bisa Makan Sendiri Pakai Tongkat Garpu
Kepada Tribunjateng.com Sulami mengatakan mensyukuri kesehatan yang diberikan Allah kepadanya merupakan prinsip yang terus dia pegang.
"Dulu waktu saya dirawat di Rumah Sakit, saya melihat ada saudara kita yang tidak punya tangan, tidak punya kaki, saya kasihan," ujar Sulami.
"Masih banyak yang lebih membutuhkan, saya diberi sehat Alhamdulillah disyukuri," lanjut Sulami.
Dirinya menyampaikan hidup di dunia hanyalah sebentar dan semua akan kembali kepada Allah.
"Di dunia saya seperti ini nggak papa, yang terpenting menyiapkan bekal untuk pulang nanti bertemu Allah," ungkapnya. (Mahfira Putri Maulani)