Kemarin, Gunung Anak Krakatau Hanya Dua Kali Meletus
Untuk gempa mikro tremor (tremor menerus), terekam dengan amplitude 2-35 mm (dominan 7 mm)
Editor: Eko Sutriyanto
Laporan Reporter Tribun Lampung Dedi Sutomo
TRIBUNNEWS.COM, LAMPUNG – Sempat menunjukan aktivitas letusan beberapa hari lalu, kini Gunung Anak Krakatau (GAK) menurun kembali aktivitasnya.
Data Magma Vulcano Activity Report Badan Geologi, PVMBG Kementerian ESDM, pada 26 Juni hingga pukul 24.00 wib, hanya tercatat 2 kali letusan dengan amplitude 45 mm dan durasi 52 – 78 detik.
“Untuk hembusan juga menurun. Hanya tercatat 1 kali hembusan dengan amplitude 41 mm dan durasi 62 detik. Untuk aktivitasnya menurun,” kata Andi Suardi, penanggungjawab pos pantau GAK di Desa Hargopancuran, Kamis (27/6/2019).
Untuk gempa mikro tremor (tremor menerus), terekam dengan amplitude 2-35 mm (dominan 7 mm).
Untuk CCTV yang berada di GAK tertutup debu dari sisa aktivitas letusan.
Baca: BPPT Berhasil Memasang Buoy Tsunami di Kawasan Gunung Anak Krakatau
Sementara status gunung api yang kini memiliki ketinggian 157 mdpl tersebut berada pada level II/Waspada.
Di mana warga nelayan dan wisatawan tidak diperbolehkan mendekati kawah dalam radius 2 kilometer.
Sebelumnya aktivitas Gunung Anak Krakatau (GAK) yang berada di selat Sunda terkadang masih mengeluarkan letusan.
Namun secara umum, aktivitas GAK telah menurun jika dibandingkan pasca terjadinya erupsi besar pada akhir tahun 2018 lalu.
Berdasarkan data Volcanic Activity Report Badan Geologi, PVMBG Kementerian ESDM pada hari selasa (25/6) kemarin, tercatat ada 4 kali letusan dengan amplitudo 42-45 mm, durasi 31-149 detik.
Baca: 9 Hal yang Wajib Diketahui Sebelum Mendaki Gunung Andong di Magelang
Kemudian juga teramati adanya hembusan sebanyak 1 kali dengan amplitudo 30 mm dan durasi 93 detik serta gempa tremor menerus (mikro tremor) dengan amplitudo 2-49 (dominan 30 mm).
Gunung Anak Krakatu (GAK) merupakan gunung api yang berada diselat Sunda.
GAK sempat mengalami erupsi besar pada 22 Desembe 2018 lalu yang memicu terjadinya tsunami selat Sunda yang meluluhlantahkan sebagian wilayah pesisir Banten dan Lampung Selatan.
Sejak muncul di permukaan laut pada 1927 silam, pasca letusan dasyat pada tahun 1883.
GAK tercatat telah mengalami erupsi lebih dari 120 kali dengan waktu istirahat berkisar 1-6 tahun.
Artikel ini telah tayang di tribunlampung.co.id dengan judul Sempat Menunjukan Peningkatan Aktivitas, Kemarin Gunung Anak Krakatau (GAK) Hanya 2 Kali Meletus