Nikmati berita interaktif dan LIVE report 24 jam hanya di TribunX
Tribun

Tangan Sulami si Manusia Kayu Lincah Bergerak Membuat Tas Cantik, Dijual untuk Sambung Hidup

Dengan bermodalkan mote (sejenis manik) dan benang, tangan Sulami si manusia kayu yang kaku masih lincah menghasilkan beragam hasil karya setiap hari

Editor: Anita K Wardhani
zoom-in Tangan Sulami si Manusia Kayu Lincah Bergerak Membuat Tas Cantik, Dijual untuk Sambung Hidup
TribunSolo.com/Ryantono
Sulami terbaring di tempat tidur di rumahnya. 

TRIBUNNEWS.COM, SRAGEN - Pantang menyerah dan terus bersyukur menjadi prinsip hidup Sulami si manusia kayu untuk terus menjalani hidupnya.

Meski tubuhnya kaku tidak dapat digerakkan, Sulami tidak memilih berdiam saja.

Sulami lebih suka menyibukkan diri dengan kegiatan yang ia tekuni saat ini, yaitu membuat tas.

Sehari-hari Sulami rutin membuat tas yang terbuat dari mote.

Tidak hanya tas, dirinya juga membuat dompet dan gantungan kunci.

Saat Tribunjateng.com (Grup Tribunnews.com) menyambangi rumahnya di Dusun Selorejo Wetan, RT 31 Desa Mojokerto, Kecamatan Kedawung Kabupaten Sragen dirinya tengah sibuk membuat tas.

Dengan bermodalkan mote (sejenis manik) dan benang, tangan Sulami si manusia kayu yang kaku masih lincah  menghasilkan beragam hasil karya setiap harinya.

Baca: Pernah Dijanjikan Kasur Berdiri untuk Bantu Sulami si Manusia Kayu Bergerak, Tapi Belum Terealisasi

Tas mote hasil tangan Sulami si manusia kayu asal Kedawung, Sragen
Tas mote hasil tangan Sulami si manusia kayu asal Kedawung, Sragen (TRIBUN JATENG/MAHFIRA PUTRI MAULANI)
BERITA REKOMENDASI

Dikamarnya yang sekira berukuran 2,5 x 2,5 meter itu lah dirinya memerlukan dua hingga tiga hari pengerjaan untuk satu tas.

Untuk mengatasi kejenuhannya, Lami panggilan akrabnya mengaku setiap pagi meminta sang adik untuk membangunkannya dari dipan untuk menonton televisi.

"Kalo pagi, saya minta tolong adik untuk membantu membangunkan saya lalu menonton televisi, biar ga bosen di kamar, butuh hiburan," terang Sulami.

Baca: Kesulitan Keuangan, Demi Tanggung Hidup Sulami si Manusia Kayu, Sang Adik Kerja Serabutan

Sekali berdiri Sulami mengaku mampu selama tiga hingga lima jam. Disela-sela menonton televisi dirinya juga masih sempat membuat tas motenya.

Tidak ada yang mengajari Sulami untuk membuat tas, dirinya belajar secara otodidak bersama kembarannya dulu.

"Dulu sama kembaran saya suka beli gantungan kunci, kita bongkar trus belajar bikin sendiri," terang Sulami yang tengah sibuk memasukan benang ke lubang mote.

Baca: Gejala-Gejala Ini Beri Sinyal Tubuh Terserang Hepatitis A

Sulami mulai mendalami membuat gantungan kunci sejak tujuh tahun lalu atau 2012, sedangkan mulai membuat tas tahun 2017.

Bahan-bahan untuk membuat tas Sulami mengaku pesan terlebih dulu, lalu sang adiknya Susilowati yang akan mengambil.

Tas mote hasil tangan Sulami si manusia kayu asal Kedawung, Sragen
Tas mote hasil tangan Sulami si manusia kayu asal Kedawung, Sragen (Tribunjateng.com/Mahfira Putri Maulani)

Satu tas karya tangan Sulami dibanderol dengan harga Rp 125.000, untuk dompet Rp 30.000 dan Rp 7.000 untuk gantungan kunci.

Sulami mengaku kebanyakan pelanggannya datang langsung untuk membeli, tidak jarang teman-teman Sulami juga bantu menjualkan.

Sulami terbaring di tempat tidur di rumahnya.
Sulami terbaring di tempat tidur di rumahnya. (TribunSolo.com/Ryantono)

Tubuh Kakunya Bikin Heboh 2017 Silam
Dua tahun lalu tepatnya 2017 silam, nama Sulami di manusia kayu menjadi perbincangan luas hingga menghebohkan dunia internasional.

Namanya mencuat dan menjadi pemberitaan media cetak dan elektronik setelah kondisi fisiknya berubah.

Sejak 10 tahun lalu, wanita berperawakan tinggi itu tidak bisa menggerakan seluruh tubuhnya.

Hanya kedua tangannya saja yang masih bisa digerakan untuk beraktifitasnya, sedangkan tubuh lainnya mulai dari leher hingga kaki tidak bisa digerakan alias kaku.

Kondisi fisik Sulami ini langsung membuat geger warga setempat. Karena ini pula, warga menjuluki wanita itu sebagai 'manusia kayu'.

Sulami hanya bisa terbaring lemas di atas tempat tidurnya.

Meski masih bisa bicara dan menggerakan jemarinya, sekujur tubuh kaku tidak bisa digerakkan. Untuk berdiri atau berjalan, dia harus dibantu orang lain.

Penyakit ini diderita sejak usia 10 tahun.

Awalnya ada benjolan di leher belakang hingga akhirnya menjalar sampai tulang belakang dan beberapa bagian tubuh mengalami kelumpuhan secara bertahap.

Sulami punya seorang saudara kembar yang memiliki penyakit yang sama, bernama Paniyem. Namun, saudaranya sudah meninggal sejak 2012 lalu.

(Tribunnews.com/Mahfira Putri Maulani)

Artikel ini telah tayang di Tribunjateng.com dengan judul Manusia Kayu Sulami di Sragen Sulap Mote jadi Tas Cantik, Simak Aneka Hasil Karyanya,

Sumber: Tribun Jateng
Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda
Baca WhatsApp Tribunnews
Tribunnews
Ikuti kami di
© 2024 TRIBUNnews.com,a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
Atas