Kepala Sekolah dan Security Sekolah Harapan Bunda Dikeroyok Massa, Ini Pemicunya
Barang bukti yang berhasil kita amankan ada pecahan barang botol, dua batang kayu balok, tiga buah kursi dan pakaian para tersangka
Editor: Eko Sutriyanto
Laporan Wartawan Tribun Bali Firizqi Irwan
TRIBUNNEWS.COM, DENPASAR - Polresta Denpasar dan Polsek Kuta Selatan mengungkap kasus kekerasan yang terjadi di Sekolah Harapan Bunda, Jalan Uluwatu I Gang Cempaka Nomor 3, Jimbaran, Badung, Bali, Rabu (26/6/2019).
Tiga tersangka yang terlibat, yakni I Wayan W alias Kelewang (47), I Kadek M alias Cuplis (30) yang merupakan warga Menega, Jimbaran.
Satu tersangka lain I Ketut S alias Lembok (38) warga Jerokuta, Jimbaran, Kurang Selatan, Badung.
Kapolresta Denpasar Kombes Pol Ruddy Setiawan didampingi Kanit Reskrim Polresta Denpasar Kompol I Wayan Artha Ariawan dan Kapolsek Kuta Selatan AKP Doddy Monza.
Menjelaskan saat pers rilis di lobby depan Mapolresta Denpasar pada hari ini Senin (1/7/2019) siang sambil menunjukkan ketiga tersangka yang terikat rantai besi di tangan dan kakinya.
Kombes Pol Ruddy Setiawan mengatakan ketiga tersangka ini berhasil ditangkap setelah adanya laporan dari para korban.
Baca: Kronologi Pengeroyokan Tewaskan Anggota TNI Hingga Sosok Korban di Mata Keluarga dan Warga
"Dari kasus ini ada tiga orang yang kita tangkap yakni Kelewang, Cuplis dan Lembok. Korbannya juga ada tiga orang yakni Jean, Benjamin dan Jeremis Lukas," ujar Kombes Pol Ruddy.
"Barang bukti yang berhasil kita amankan ada pecahan barang botol, dua batang kayu balok, tiga buah kursi dan pakaian para tersangka," lanjutnya.
Kapolresta Denpasar didampingi Kanit Reskrim Polresta Denpasar Kompol I Wayan Artha Ariawan dan Kapolsek Kuta Selatan AKP Doddy Monza pun menceritakan kembali kronologi kejadian tersebut.
Korban Jeanne Selvya Damorita Rotes (52) yang merupakan Kepala Sekolah Harapan Bunda dan juga pemilik yayasan Harapan Bunda, menerima telepon dari petugas security sekolahnya, Paulus Seran pada Selasa (25/6/2019) sekitar pukul 17.31 Wita.
Paulus mengatakan kepada Jeanne bahwa ada empat orang laki-laki yang datang ke sekolah namun berada di luar pagar sekolah.
Kemudian ada salah seorang dengan kondisi kaki pincang mengancam satpam sekolah.
Menerima laporan petugas security sekolahnya, Jeanne pun berangkat dari rumah menuju sekolah dengan mobilnya untuk menemui Paulus Seran.
Baca: Dikeroyok 4 Pria Kekar di Parkiran, Beginilah Kronologi Tewasnya Anggota TNI Kopda Lucky Prasetyo
Namun setibanya di TKP, ia tak menemukan adanya keributan tersebut.