Penerbangan di Bandara Kertajati Mulai Padat, Layani 17 Penerbangan, Tingkat Keterisian 70 Persen
Penerbangan Bandara Internasional Jawa Barat Kertajati di Kabupaten Majalengka, Jawa Barat, mulai padat, Senin (1/7/2019).
Editor: Sugiyarto
TRIBUNNEWS.COM - Penerbangan Bandara Internasional Jawa Barat Kertajati di Kabupaten Majalengka, Jawa Barat, mulai padat, Senin (1/7/2019). Tingkat keterisian sejumlah rute penerbangan mencapai lebih dari 70 persen.
Setiap hari, mulai pukul 06.00 hingga pukul 20.20, Bandara Internasional Jabar atau BIJB Kertajati melayani 17 penerbangan ke 12 kota di Indonesia.
Rute itu menuju Denpasar, Makassar, Surabaya, Balikpapan, Pontianak, Batam, Medan, Lombok, Padang, Banjarmasin, Pekanbaru, dan Palembang.
Rute tersebut merupakan pemindahan dari Bandara Internasional Husein Sastranegara Bandung. Maskapai yang beroperasi adalah Citilink, AirAsia, Garuda Indonesia, dan Lion Air. Selasa besok, maskapai Xpress Air rencananya beroperasi di Kertajati.
“Tingkat keterisian penumpang yang berangkat dari Kertajati rata-rata di atas 70 persen. Ini tren positif,” ujar Ibut Astono, Executive General Manager Angkasa Pura II Cabang BIJB Kertajati.
Sebelumnya, Minggu (30/6), AirAsia telah beroperasi untuk rute Denpasar-Kertajati dan Kertajati-Denpasar.
Saat mendarat, pesawat jenis Airbus A320 itu membawa 133 penumpang dengan tingkat keterisian 72,22 persen.
Selanjutnya, pukul 08.35, pesawat itu lepas landas dari Kertajati ke Denpasar. Tingkat keterisian tempat duduknya mencapai 78,33 persen atau 143 penumpang.
Pada Senin, AirAsia tujuan ke Denpasar mencapai 171 penumpang atau tingkat keterisiannya 95 persen. Adapun Citilink dengan rute menuju Kualanamu pukul 09.20 mencapai 177 penumpang. Sementara Lion Air menuju Balikpapan pada pukul 09.25 mencapai 179 penumpang atau sekitar 80 persen.
Harus Lebih Murah
Anggota DPR Komisi V Bambang Haryo, yang sempat mencoba rute Surabaya-Kertajati, menilai, pengelola bandara dan maskapai harus membuat harga tiket di Kertajati lebih murah dibandingkan Bandara Husein dan Bandara Internasional Soekarno-Hatta.
Apalagi, penumpang yang sebelumnya berangkat dari Bandung harus melalui perjalanan 2,5-3 jam ke Kertajati.
“Seharusnya, tiket di Kertajati bisa lebih murah Rp 100.000 sampai Rp 200.000. Kalau enggak, bandara ini akan ditinggalkan. Penumpang akan beralih ke Bandara Internasional Soekarno-Hatta,” ujar Bambang.
Ia juga meminta Kementerian Perhubungan meninjau rute penerbangan yang ada. “Tadi ada keluhan dari penumpang asal Surabaya menuju Batam. Mereka harus menempuh waktu sampai 7 jam karena transit di Kertajati. Padahal, biasanya penerbangannya cuma 1 jam 20 menit. Sementara di sini, penumpang tidak tahu harus jalan-jalan ke mana,” ungkapnya.
Terkait hal itu, Ibut mengatakan, calon penumpang memiliki banyak pilihan, apakah menggunakan pesawat yang langsung ke tempat tujuan atau harus transit. “Kalau pun transit, paling lama cuma 2 jam. Itu kebijakan maskapai,” ujarnya.
Untuk membantu akses menuju Kertajati, terdapat 12 moda transportasi, termasuk angkutan dalam jaringan. ”Calon penumpang dapat memanfaatkan bus Damri secara gratis selama sebulan. Untuk moda lainnya, kami telah memberikan diskon rata-rata 30 persen. Ini berlaku selama dua bulan,” ujar Direktur PT BIJB M Singgih. (Kompas.id/Abdullah Fikri Ashri)
Kirim Komentar
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.