Nikmati berita interaktif dan LIVE report 24 jam hanya di TribunX
Tribun

Asal Usul Pembunuh Bocah 8 Tahun di Bogor Terungkap: Idap Paedofilia Hingga Gemar Curi Celana Dalam

Asal usul pria berinisial H yang berprofesi sebagai tukang bubur membunuh bocah 8 tahun di kawasan Megamendung, Bogor, Jawa Barat akhirnya terungkap.

Penulis: Adi Suhendi
zoom-in Asal Usul Pembunuh Bocah 8 Tahun di Bogor Terungkap: Idap Paedofilia Hingga Gemar Curi Celana Dalam
TribunnewsBogor.com/Naufal Fauzy
Hariyanto, pelaku pembunuhan bocah SD di Megamendung, Kabupaten Bogor 

TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Asal usul pria berinisial H yang berprofesi sebagai tukang bubur membunuh bocah 8 tahun di kawasan Megamendung, Bogor, Jawa Barat akhirnya terungkap.

Peristiwa tersebut dipicu perilaku menyimpang tersangka yang cenderung menyukai anak di bawah umur atau paedofilia.

Selain itu, aksi pelaku tega menghabisi nyawa korban yang masih duduk di bangku SD dipengaruhi karena kegemarannya menonton film dewasa.

Kapolres Bogor AKBP Andi M Dicky menuturkan peristiwa pembunuhan terjadi, Sabtu (29/7/2019).

Sebelum peristiwa terjadi, pelaku sempat menonton film dewasa.

Baca: Kecewa Jokowi-Maruf Menang, Pria Ini Sebar Hoaks dan Cemarkan Nama Baik Mahkamah Konstitusi

Baca: Lucinta Luna Bikin Boy William Teriak Histeris Saat Jadi Tamu di YouTube Nebeng Boy

Baca: Kedua Tersangka Pakai Kode Pena dan Coret saat Hendak Tusuk Hilarius Ladja di Ancol

Kemudian, pelaku pun menjalankan rutinitasnya seperti biasa dengan berjualan bubur pada pagi harinya.

Kapolres Bogor, AKBP Andi M Dicky saat rilis kasus pembunuhan yang dilakukan Haryanto kepada bocah SD yang digelar di halaman Mapolres Bogor, Jumat (5/7/2019)
Kapolres Bogor, AKBP Andi M Dicky saat rilis kasus pembunuhan yang dilakukan Haryanto kepada bocah SD yang digelar di halaman Mapolres Bogor, Jumat (5/7/2019) (Dokumentasi Humas Polres Bogor/ Tribunnewsbogor.com)

Setelah berjualan, ketika pelaku pulang ke kontrakannya di kawasan Megamendung, Bogor, Jawa Barat, pelaku bertemu korban berinisial FA.

Berita Rekomendasi

Korban saat itu datang ke kontrakan dan minta makanan kepada pelaku.

Pelaku pun memberikannya makan.

"Kemudian korban meminta lagi uang dan diberi Rp 2.000," terang Dicky di Mapolres Bogor, Jumat (5/7/2019).

Setelah itu, pelaku meminta korban untuk menciumnya dengan diiming-imingi akan diberi uang Rp 5.000.

Namun, permintaan pelaku ditolak korban hingga akhirnya pelaku melakukan pemaksaan.

Tetapi korban berontak hingga akhirnya pelaku panik, lalu merendam dan membunuh korban.

Baca: Moeldoko: Jangan Terjebak di Rekonsiliasi, Bangsa Ini Tantangannya Banyak

Baca: Keaslian Berlian Barbie Kumalasari Dipertanyakan, Nagita Slavina: Mendingan Beli Semampunya

"Pelaku mencelup atau merendam korban ke dalam sebuah bak tempat penampungan air sampai meninggal dunia," kata Dicky.

Halaman
123
Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda
Baca WhatsApp Tribunnews
Tribunnews
Ikuti kami di
© 2024 TRIBUNnews.com,a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
Atas