Nikmati berita interaktif dan LIVE report 24 jam hanya di TribunX
Tribun

Sejak Tsunami 2018 hingga Kini, Nelayan di Mamboro, Palu Masih Belum Bisa Melaut

Aktivitas rutin itu tidak lagi digeluti warga nelayan sejak bencana tsunami Palu, 28 September 2018 silam.

Editor: Bobby Wiratama
zoom-in Sejak Tsunami 2018 hingga Kini, Nelayan di Mamboro, Palu Masih Belum Bisa Melaut
Tribunpalu.com/Abdul Humul Faaiz
Nelayan di Kelurahan Mamboro, Kecamatan Palu Utara, Kota Palu, Sulawesi Tengah, menjemur ikan teri, Jumat (5/7/2019). 

Pasca Tsunami Palu, Nelayan di Kelurahan Mamboro Tak Lagi Menangkap Ikan Teri

TRIBUNNEWS.COM, PALU - Terhitung hampir 9 bulan lamanya nelayan di Kelurahan Mamboro, Kacamatan Palu Utara, Kota Palu, Sulawesi Tengah tak lagi melakukan aktivitas tangkap.

Khususnya aktivitas jala untuk menangkap ikan teri atau biasa disebut Rono oleh warga lokal.

Aktivitas rutin itu tidak lagi digeluti warga nelayan sejak bencana tsunami Palu, 28 September 2018 silam.

Berhentinya aktivitas penangkapan ikan teri ini, disebabkan Bagan Apung di wilayah itu hancur tersapu tsunami.

"Setelah tsunami kami tidak lagi menangkap teri, bagan kami semuanya hancur," kata warga, Ismail (26) kepada Tribunpalu.com, Jumat (5/7/2019) siang.

 Rektor Minta Pembangunan Gedung Rektorat IAIN Palu Harus Sesuai Aturan yang Berlaku

Menurut Ismail, kondisi ini membuat mereka sangat kesulitan.

Berita Rekomendasi

Pasalnya, untuk membuat Bagan Apung baru butuh biaya yang cukup tinggi.

"Tergantung ukutan mas, kisaran puluhan juta," sebutnya.

Namun, disamping persoalan Bagan Apung, Ismail memperkirakan ikan teri di Teluk Palu juga kian berkurang pasca bencana.

Ia sendiri tak mengetahui penyebab utama kenapa hal itu bisa terjadi.

Halaman Selanjutnya>


Sumber: Tribun Palu
Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda
Baca WhatsApp Tribunnews
Tribunnews
Ikuti kami di
© 2024 TRIBUNnews.com,a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
Atas