Kisah Anggota Wanadri Penemu Jasad Thoriq di Gunung Piramid, Adzan & Duduk 1,5 Jam Disamping Mayat
Tim Wanadri yang diketuai Eko Wahyu Prasetyo kala itu memutuskan untuk melakukan pencarian kembali meski operasi
Editor: Hendra Gunawan
TRIBUNNEWS.COM -- Eko Wahyu Prasetyo dari Wanadri menjadi orang pertama yang menemukan jasad pendaki Thoriq Rizki Maulidan (14) di Gunung Piramid, pada Jumat (5/7/2019).
12 hari sejak dia dinyatakan hilang di Gunung Piramid Minggu (23/6/2019).
Tim Wanadri yang diketuai Eko Wahyu Prasetyo kala itu memutuskan untuk melakukan pencarian kembali meski operasi dihentikan oleh tim Basarnas, Minggu (30/6/2019).
Awal dari keikutsertaan mereka dari informasi media sosial yang banyak beredar.
Karena Wanadri sebagai Perhimpunan Penempuh Rimba dan Pendaki Gunung, mereka pun merasa terpanggil untuk ikut melakukan pencarian.
Sebelum turun, Wanadri terlebih dahulu mengolah informasi terkait survivor.
Baca: Pasar Asuransi di Asia Diprediksi Alami Rebound Tahun Ini: Dorong Pertumbuhan Premi Hingga 11 Persen
Baca: Hikmah di Balik Cedera M Natshir: Sinyal Persatuan Persija dan Persib Bermunculan
Siapa orangnya, lalu kronologi awalnya bagaimana sampai analisa di peta dlakukan secara bersama.
Dan Eko sebagai ketua tim saat itu adalah orang pertama yang menemukan jasad Thoriq Rizki Maulidan dalam kondisi tidak bernyawa.
Saat itu posisi korban tersangkut di pohon di jurang dengan kemiringan 60-75 derajat.
Yang kemudian diketahui jika lokasi itu adalah "Punggung Naga" Gunung Piramid karena memiliki kemiringan yang sangat curam.
Dikutip dari chanel YouTube AMIRENESIA, Kamis (11/7/2019), Eko Wahyu Prasetyo menceritakan jika timnya baru bergabung dengan Basarnas pada pencarian hari ketiga setelagh berangkat dari Bandung dan sampai di hari kedua operasi.
Saat bergabung, Eko lalu melakukan analisis data terkait titik-titik yang menjadi lokasi kemungkinan Thoriq jatuh.
Setelah mendapat izin ikut dalam operasi pencarian, Eko lalu menuju lokasi search area yang menjadi titik analisis dugaan korban jatuh.
Lokasi search area itu berdasarkan keterangan saksi dan bukti di lapangan yang sudah dikembangkan Basarnas