Trimo, Peternak Kambing Asal Blora Tak Menyangka Bisa Menyekolahkan Anaknya Hingga Sarjana
Seorang peternak kambing Global Qurban - ACT, Trimo (50) merasa seperti mimpi ketika bisa menyekolahkan anak pertamanya hingga sarjana.
Editor: Dewi Agustina
Laporan Wartawan TribunnewsBogor.com, Lingga Arvian Nugroho
TRIBUNNEWS.COM, SAMBONG - Seorang peternak kambing Global Qurban - Aksi Cepat Tanggap (ACT), Trimo (50) merasa seperti mimpi ketika bisa menyekolahkan anak pertamanya hingga ke jenjang universitas.
Trimo menceritakan ia yang hanya seorang petani jagung pada tahun 2014 mendapat kesempatan untuk membiayai anak pertamanya Sri Wahyuni untuk mengikuti pendidikan di Universitas Negeri Semarang.
Ketika itu Trimo yang merupakan warga Kampung Waru Desa Sambong Rejo, Kecamatan Sambong, Kabupaten Blora, menawarkan anaknya untuk bisa kuliah.
"Iya saya tanya, Ndok kemampuan kamu bagus, mau enggak kuliah, Insya Allah kita coba, Insya Allah bisa, saya bilang gitu anak saya senang dan saya pun seperti mimpi, tapi saya niatkan dengan baik dan saya beranikan diri," kata Trimo saat ditemui di Lumbung Ternak Wakaf (LTW) di Desa Gadu, Kecamatan Sambong, Kabupaten Blora, Jawa Tengah.
Trimo menjelaskan bahwa keinginannya untuk menyekolahkan anaknya itu sudah ada sejak lama.
Namun ketika bergabung dalam Global Qurban Aksi Cepat Tanggap, ia baru berani menyampaikan keinginannya tersebut kepada anaknya.
Kondisi itu dikarenakan Trimo sudah memiliki penghasilan tambahan ketika menjadi peternak Global Qurban - ACT pada tahun 2014.
"Kalau penghasilan dari tani jagung untuk makan dan sehari-hari sama biaya anak, pas masuk Global Qurban bergabung dengan ACT ini Alhamdulillah dapat penghasilan tambahan, alhamdulillah anak saya bisa lulus S1," ucapnya.
Suami dari Tuti Rahayu ini pun sangat bahagia ketika bisa menghadiri wisuda anaknya itu.
"Iya banyak yang orang tuanya pejabat, pegawai negeri dan lain, cuma saya yang petani dan cuma anak saya yang anak petani tapi alhamdulillah dia lulus menjadi Sarjana Pendidikan," katanya.
Saat ini anak pertama pasangan Trimo dan Tuti Rahayu pun sudah menjadi tenaga pengajar di SMPN 1 Sambong.
Meski sudah berhasil mengantarkan anak pertamanya menjadi seorang sarjana, Trimo pun berharap anak keduanya juga bisa ikut menamatkan keliah hingga ke jenjang universitas.
"Saya berharap Global Qurban terus berlanjut dan terus berkembang dan maju, biar saya dan kami peternak bisa menyekolahkan anak lebih tinggi dan kami bisa lebih sejahtera," katanya.