Tersambar Api Saat Ngaben Massal di Klungkung Bali, I Wayan Murdika Akhirnya Meninggal
I Wayan Murdika (45) mengalami luka bakar cukup parah, ketika terjadi insiden ketika upacara ngaben massal di Setra Desa Negari, Minggu (7/7) lalu
Editor: Sugiyarto

Ia hanya memejamkan matanya, dengan kondisi sekujur tubuh yang telah berbalut perban.
Murdika dan lima warga lainnya mengalami luka bakar, setelah insiden yang terjadi saat upacara ngaben massal di Setra Desa Negari.
Akibat kejadian itu, tiga warga harus dilarikan ke RSUD Klungkung karena mengalami luka bakar yang cukup serius.
"Insiden tersebut terjadi sekitar pukul 11.30 Wita. Ketika memasuki prosesi bakar sawa," ungkap Ketut Merta, seorang warga Desa Negari ketika ditemui di depan ruang UGD RSUD Klungkung, kemarin.
Puluhan warga asak Desa Negari tampak mendatangi RSUD Klungkung sekitar pukul 12.30 Wita.
Hampir seluruhnya masih menggenakan pakain adat bernuansa hitam, karena masih mengikuti proses ngaben massal.
Mereka datang untuk memastikan kondisi kerabat mereka yang menjadi korban dalam insiden tersebut.
"Ada beberapa orang yang terkena luka bakar, dan yang parah ada dua orang. Luka bakarnya hampir sekujur tubuh," ungkap Merta.
Berdasarkan keterangan warga, insiden tersebut terjadi ketika akan dilaksanakan pembakaran sawa (jenazah).
Ketika akan dibakar, tiba-tiba selang dari kompor terlepas. Di saat bersamaan, tidak jauh dari lokasi ada warga yang menghidupkan dupa.
Akibatnya api menyambar selang kompor, yang berbahan bakar bensin bercampur solar. Tekanan udara dari kompor, membuat api menyambar begitu liarnya, sehingga membakar warga yang berkerumun di sekitar TKP.
"Saat itu warga sedang berkerumun, karena akan proses pembakaran jenazah. Selang yang terlepas dari kompor itu, disambar begitu cepatnya dengan api. Api tidak terkontrol, mengenai warga. Yang terkena luka bakar parah, langsung dilarikan ke UGD RSUD Klungkung," ungkapnya.
Kapolsek Banjarangkan, AKP Ni Luh Wirati, menjelaskan ada enam korban dalam insiden tersebut.
Antara lain Cokorda Suarma Putra (65), seorang pensiunan pegawai bank asal Desa Tampak Siring.