Nikmati berita interaktif dan LIVE report 24 jam hanya di TribunX
Tribun

Pelaku Mutilasi PNS Kemenag Bandung Ngaku Bujang dan Kerja di Pelayaran, Hutang Rp 20 Juta ke Korban

Pelaku mutilasi PNS Kemenag Bandung di Banyumas mengaku bujang dan kerja di pelayaran kepada korbannya. Pelaku bahkan hutang Rp 20 juta ke korban.

Penulis: Miftah Salis
Editor: Tiara Shelavie
zoom-in Pelaku Mutilasi PNS Kemenag Bandung Ngaku Bujang dan Kerja di Pelayaran, Hutang Rp 20 Juta ke Korban
Tribun Jateng/Permata Putra Sejati
Pelaku mutilasi PNS Kemenag Bandung di Banyumas mengaku bujang dan kerja di pelayaran kepada korbannya. Pelaku bahkan hutang Rp 20 juta ke korban. 

Selama berkenalan, DP dan KW sempat bertemu beberapa kali.

"Perkenalan antara korban dan pelaku, berlangsung di media sosial Facebook. Hal tersebut terjadi dua bulan sebelum Lebaran. Setelah berkenalan hingga kejadian mutilasi terjadi, total pertemuan pelaku dengan korban ialah sebanyak empat kali," kata Kanit Reskrim Polres Banyuma IPDA Rizky Adhiyanzah, Sabtu (13/7/2019) dikutip dari Tribun Jabar.

Kepada korban, pelaku mengaku sebagai seorang yang bekerja di pelayaran.

Pelaku mengedit fotonya di Facebook yakni dengan memasang wajahnya di badan orang lain.

"Motifnya bukan asmara, karena sejak awal tersangka punya niatan tidak baik. Tersangka berkenalan dengan korban dengan mengedit foto di Facebook, pakai baju taruna gitu, tapi wajahnya dia, tersangka ngakunya di pelayaran," kata Rizky, Jumat (12/7/2019).

DP merupakan warga Desa Gumelem Wetan, Kecamatan Susukan, Banjarngara, Jawa Tengah.

Sementara KW tinggal di Kecamatan Cileunyi, Kabupaten Bandung.

Baca: Fakta Terbaru Kasus Mutilasi di Banyumas, Pelaku Habisi Korban saat Berhubungan Badan di Bandung

Baca: Deni Prianto Sejak Awal Diduga Ingin Membunuh dan Memutilasi Korban

Berita Rekomendasi

DP tinggal di sebuah kos-kosan di Jl H Hasan, Kota Bandung.

Lokasi tersebut juga menjadi lokasi pembunuhan dan mutilasi DP terhadap KW.

Kepada tetangga, DP juga mengaku bekerja di pelayaran.

Seorang tetangga bernama Herman mengaku percaya atas pengakuan DP karena pelaku menjelaskan bahwa kantornay ada di Jl Hayam Wuruk, Jakarta.

"Pelaku mengaku bekerja dibagian pelayaran, orangnya ramah. Saya intens berbicara dengannya hanya dua kali saja. Kalau wanita yang sering berkunjung itu, saya kurang mengenal, kalau datang selalu siang hari, dan kalau mobil korban saya lihat baru satu kali terparkir," kata Herman, Sabtu (13/7/2019) di lokasi rekonstruksi.

Saat ditanya oleh Herman mengapa menyewa kos di daerah tersebut, DP beralasan ia hanya mendapat cuti selama dua minggu karena profesinya sebagai seorang pelayaran.

DP juga mengaku kepada KW bahwa ia adalah seorang bujang.

Halaman
123
Sumber: TribunSolo.com
Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda
Baca WhatsApp Tribunnews
Tribunnews
Ikuti kami di
© 2024 TRIBUNnews.com,a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
Atas