Selain Siswa SMA Taruna yang Tewas Saat MOS, Ada Siswa Lainnya yang Tak Sadarkan Diri
Ditemani kuasa hukumnya, ia hendak membuat laporan terkait dugaan kasus penganiayaan yang dialami anaknya Wiko Jerianda.
Editor: Hendra Gunawan
TRIBUNNEWS.COM, PALEMBANG - Ternyata selain DJ siswa SMA Taruna Indonesia Palembang yang tewas, Masa Orientasi Sekolah di SMA tersebut juga ada korban lainnya.
Saat ini siswa lain yang jadi korban dalam keadaan tak sadarkan diri.
Suwito (43) Warga Jalan Pertahanan Kelurahan 16 Ulu Kecamatan Sebrang Ulu II mendatangi Polresta Palembang.
Ditemani kuasa hukumnya, ia hendak membuat laporan terkait dugaan kasus penganiayaan yang dialami anaknya Wiko Jerianda.
Wiko sendiri merupakan siswa baru dan peserta Masa Orientasi Siswa (MOS) SMA Taruna Indoesia.
"Hari ini kita ke Polresta Palembang mendampingi klien kita bapak Suwito untuk melaporkan indikasi penganiayaan anaknya yang ikut MOS di sekolah sekolah Taruna Indonesia," ujar kuasa Hukum Suwito, Firli Darta.
Baca: Vanessa Angel Bongkar Sosok Misterius Rian Subroto, Berdua di Kamar 20 Menit hingga Doa Naik Pangkat
Baca: Posisi Jaksa Agung Bakal Tetap Diisi Nasdem, Ini Kata Johnny G Plate
Baca: Saat di Penjara, Kriss Melihat Siapa Teman Sesungguhnya
Baca: Jokowi Pidato Visi Indonesia, Pengamat Pertanyakan Komitmen Penyelesaian Kasus HAM
Dikatakannya Firli, Suwito mendapat kabar dari pihak sekolah pada Sabtu (13/7/2019) sekitar pukul 14:00 WIB bahwa anaknya dilarikan ke rumah sakit Karya Asih, Sako Palembang.
"Saat dilihat keadaan anaknya tersebut dalam keadaan tidak sadarkan diri," ungkapnya.
Terkait laporan yang dibuat, Firli mengatakan saat ini laporan tersebut telah diterima secara lisan oleh petugas piket Polresta Palembang.
"Tetapi hari ini laporan kita baru diterima secara lisan. Karena korbannya yakni Wiko Jerianda saat ini masih dalam perawatan dirumah sakit," katanya.
Dikatakannya, setelah pihak yang berkaitan dapat berbicara dan dapat diminta keterangan, laporan korban akan diterima pihak polrsta.
"Saat ini kondisi yang bersangkutan terbaring di rumah sakit dalam kondisi kirtis selain itu dia mengalami deprsi, dan suka bicara 'jangan pukul saya-saya' seperti itu," bebernya.
Polresta Palembang saat ini telah menetapkan tersangka yang mengakibatkan tewasnya satu siswa SMA Taruna Indonesia Palembang sejak Minggu (14/7/2019) malam.
Tersangka itu ikuti hadir saat rekontruksi yang dilakukan oleh Kepolisian Polresta Palembang, Senin (15/7/2019).
Kirim Komentar
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.