Enam Kasus Pencabulan yang Membuat Geger Kabupaten Bolsel dalam 7 Bulan Terakhir
Pendampingan kepada korban kekerasan dan pelecehan seksual berupa memberikan bantuan hukum, melakukan konsultasi ke psikolog serta rujukan medis
Editor: Eko Sutriyanto
Laporan Wartawan Tribun Manado Nielton Durado
TRIBUNNEWS.COM, MANADO - Dinas Pengendalian Penduduk Keluarga Berencana, Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak (PPKBP3A) Kabupaten Bolaang Mongondow Selatan (Bolsel) melakukan pendampingan korban pencabulan.
Kepala Seksi Tumbuh Kembang Anak Layanan dan Penanganan Dinas PPKBPPPA, Sri Maryati Berahima mengatakan kurun waktu 7 bulan terakhir tercatat 6 kasus pencabulan terhadap anak di bawah umur dan 1 kasus pelecehan seksual yang sedang ditangani.
Dia mengatakan, rata-rata korban berumur 5 dan16 tahun, ada juga berumur 35 tahun.
Di Desa Saibuah terjadi pencabulan, korban anak Disabilitas dan kasus yang terjadi di Desa Kombot yakni kasus pemerkosaan, pembunuhan dan pencabulan, korban anak disabilitas.
Di Desa Molibagu terjadi kasus pencabulan anak di bawah, di Desa Batuhamba Kasus Pencabulan serta dibeberapa desa lainnya.
"Sejauh ini sudah ada 6 kasus. Kami tetap lakukan pendampingan terus menerus," ujarnya, Selasa (16/7/2019).
Baca: Ada Enam Orang Lagi Mengaku Korban Pencabulan Pimpinan Pesantren di Aceh
Sri mengatakan pendampingan kepada korban kekerasan dan pelecehan seksual berupa memberikan bantuan hukum, melakukan konsultasi ke psikolog serta rujukan medis.
"Selain itu kerja sama dengan pemeritah kecamatan dan desa," ungkapnya.
Kepala Dinas PPKBPPPA Bolsel Suhartini Damo mengimbau agar orang tua tidak lengah dan terus melakukan pengawasan terhadap anak.
Dia juga mengatakan, wara korban pelecehan atau pencabulan untuk tidak segan melapor ke sekretariat P2TP2A.
3 Kasus Cabul Bikin Heboh di Bolsel
Data PPKBP3A Bolsel terdapat 18 kasus pencabulan sejak 2018 hingga Mei 2019.
Olin Tumuhu, Kabid Perlindungan dan Pemenuhan Hak Anak (PPKBP3A) Bolsel, mengatakan para pelaku cabul paling banyak adalah kerabat bahkan keluarga dekat korban.
Baca: HEBOH Imba Rogi dan Enda Ungu Maju Pilwako Manado, Imba: Segala Sesuatu Mungkin, Enda: Kenapa Nggak?