TRIBUNNEWSBOGOR.COM - Seorang pemuda tewas setelah timah panas bersarang di kepalanya saat menghadiri acara pesta pernikahan.

Nyawa Dedi Kasih (19) tak tertolong lantaran peluru yang diduga dilesatkan oleh oknum anggota polisi itu menembus kepalanya.

Pesta pernikahan yang seharusnya berbahagian bagi mempelainya ini, mendadak berubah mencekam setelah tubuh Dedi Kasih ambruk di tengah keramaian.

Bahkan, sejumlah tamu undangan dan warga yang tengah menyaksikan acara hiburan saat pesta pernikahan itu mendadak langsung bubar.

Dedi Kasih (19), warga Desa Sebatang, Kecamatan Gunung Meriah, Aceh Singkil itu meninggal dalam perjalanan menuju rumah sakit setelah kepalanya tertembak saat menonton hiburan pesta pernikahan di Desa Sidorejo, Minggu (14/7/2019) malam.

Dikutip TribunnewsBogor.com dari Serambinews.com, peluru yang diduga dilesatkan oleh oknum anggota Polres Aceh Singkil berinisial R ini mengenai dahi atau jidat, tepatnya di atas alis kanan korban.

Kejadian itu membuat Dedi langsung jatuh ke tanah, tak sadarkan diri dan bersimbah darah.

Acara hiburan organ tunggal yang digelar dalam pesta pernikahan itu semula berjalan biasa saja.

Penonton dan tamu undangan ikut berjoged dalam acara hiburan organ tunggal yang digelar saat pesta pernikahan itu.

Berita Rekomendasi

Namun, situasi berubah ketika warga yang menonton hiburan orang tunggal tersebut terlibat keributan ketika berjoged.

Korban diduga tertembak senjata oknum anggota Polres Aceh Singkil, berinisial R yang berupaya menenangkan keributan antarpenonton itu.

Di tengah keributan tiba-tiba terdengar suara letusan senjata api (senpi).

Nahas, timah panas itu mengenai dahi atau jidat Dedi Kasih yang saat ini berada dilokasi kejadian.

Korban pun langsung ambruk dan bersimbah darah.

Peristiwa itu sontak saja membuat gempar para pengunjung panggung hiburan. Para penonton pun langsung bubar.

Melihat Dedi terkapar tak sadarkan diri, kawannya langsung membawa korban ke RSUD Aceh Singkil untuk mendapat pertolongan medis.

Warga takziah di rumah almarhum Dedi Kasih, korban penembakan di Desa Sebatang, Kecamatan Gunung Meriah, Kabupaten Aceh Singkil, Minggu (14/7/2019). (SERAMBINEWS.COM/DEDE ROSADI)

Karena tertembak di tempat yang fatal, korban akhirnya dirujuk ke rumah sakit di Medan, Sumatera Utara, naik ambulans.

Namun, saat masih dalam perjalanan masih di sekitar wilayah Subulussalam korban mengembuskan napas terakhir.

Akhirnya, jenazah korban dibawa kembali ke rumah orang tuanya, di Desa Sebatang, Kecamatan Gunung Meriah, Aceh Singkil.

Wakapolres Aceh Singkil, Kompol Sutan Siregar dan perwira tampak terlihat sudah ada dirumah duka.

Warga juga ramai yang takziah ke rumah yang berada di pinggir jalan itu. Beberapa warga bersama polisi terpantau membantu pembuatan keranda.

Korban merupakan anak pertama dari lima bersaudara, pasangan Radimin dengan Sadinah. Dedi sehari-hari pendiam dan penurut. Ia baru saja tamat SMA dan tahun ini berniat melanjutkan kuliah. Tapi sayang, maut menjemput sebelum cita-citanya terwujud.

Pelakunya Sudah Diamankan

Kapolres Aceh Singkil, AKBP Andrianto Argamuda mengatakan, jika saat ini pihaknya sudah mengamankan pelaku yang diduga melakukan penembakan itu.

Ia juga tidak menampik adanya kasus penembakan berujung maut yang disinyalir melibatkan anggotanya itu.

Andrianto memastikan akan memproses secara hukum pelaku penembakan tersebut.

“Pelaku sudah diamankan. Sekarang sedang dalam proses pemeriksaan,” ujarnya, kemarin.

Menurut Kapolres, letusan senjata api itu terjadi ketika pelaku berusaha mengamankan keributan, bentrok antarpenonton hiburan keybord (organ tunggal).

Namun, untuk memastikan kronologi kejadian itu kapolres masih menunggu proses penyelidikan, termasuk keterangan saksi.

“Kami pastikan ini diproses, mohon bersabar,” katanya.

Di sisi lain Kapolres menyampaikan duka mendalam terhadap keluarga korban. Peristiwa itu, menurutnya, sangat tidak diharapkan.

Keluarga Minta Pelaku Dihukum Setimpal

Keluarga korban Dedi Kasih berharap pelaku penembakan mendapat hukuman yang setimpal.

Pihak keluarga mengaku sangat shock atas kejadian itu,.

Sebab, ia tidak menyangka maut menjemput korban secara tragis dan begitu cepat.

“Kami tidak terima kejadian ini, pelaku harus dihukum berat,” kata Galeh, keluarga korban.

Bupati Aceh Keluarkan Larangan

Bupati Aceh Singkil, Dulmusrid melarang hiburan organ tunggal atu keyboard di tempat pesta pada malam hari.

Hal itu menyusul terjadinya kasus penembakan terhadap Dedi Kasih pemuda asal Desa Sebatang, Gunung Meriah dalam acara hiburan keyboard pesta pernikahan di Desa Sidorejo, yang diduga dilakukan oleh oknum Polres Aceh Singkil, Minggu (14/7/2019).

Menurut Dulmusrid kebijakan itu dilakukan guna mencegah peristiwa serupa terjadi.

"Kami larang hiburan keyboard pada malam hari, agar peristiwa memilukan tidak terulang lagi," kata Bupati, Senin (15/7/2019).

Hiburan keyboard di tempat pesta, kata Bupati hanya diperkenankan pada siang hari.

"Saya segera menggelar rapat dengan Muspida. Izin hiburan keyboard hanya siang hari mulai pukul 08.00 WIB sampai pukul 18.00 WIB," ujar Dulmusrid.

Di sisi lain, Bupati juga perintahkan Satpol PP berantas peredaran tuak dan minuman keras. Sebab miras disinyalir kerap menjadi pemicu terjadinya keributan di tempat pesta.

Pada bagian lain Dulmusrid menyampaikan duka cita mendalam kepada keluarga korban. Ia juga telah takziah ke rumah duka.