Bocah Obesitas Aria Permana Akan Jalani 5 Kali Operasi Pengangkatan Kulit Bergelambir
Rencananya, mantan bocah pengidap obesitas asal Karawang, Jawa Barat ini akan menjalani operasi pengangkatan sisa kulit yang bergelambir
Editor: Sanusi
Laporan Wartawan TribunJakarta.com, Elga Hikari Putra
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Babak baru untuk mengembalikan berat badan Aria Permana (13) akan kembali dimulai pada Rabu (24/7/2019).
Rencananya, mantan bocah pengidap obesitas asal Karawang, Jawa Barat ini akan menjalani operasi pengangkatan sisa kulit yang bergelambir di Rumah Sakit Hasan Sadikin, Bandung, Jawa Barat.
Saat ini, Aria pun telah menjalani pemantauan intensif oleh tim dokter di Rumah Sakit Hasan Sadikin untuk memastikan kondisinya fit dan siap untuk menjalani operasi pekan depan.
"Alhamdulillah dia sehat, dan sejak kemarin sudah berada di rumah sakit untuk terus dipantau kondisinya," kata ayahanda Aria, Ade Somantri saat dihubungi TribunJakarta.com, Kamis (18/7/2019).
Ade mengatakan rencananya Aria akan menjalani sebanyak 4-5 kali operasi pengangkatan kulit bergelambir untuk mengembalikan kondisi tubuhnya seperti sedia kala.
Adapun jeda waktu tiap tahapan operasi yakni 6 bulan sampai 1 tahun.
"Jadi bisa sampai sekitar 3 tahun paling cepat selesai semuanya sampai dia tubuhnya normal kembali," ucapnya.
Diketahui, bergelambirnya bagian tubuh Aria merupakan imbas pasca menjalani operasi bariatrik atau penyempitan lambung pada April 2017 yang membuat berad badannya turun drastis dari 192 kilogram menjadi 86 kilogram
Bagian yang terlihat jelas bergelambir yakni lengan, paha dan perut remaja kelahiran 15 Februari 2006 itu.
"Sedangkan untuk kontrolnya itu tiap dua pekan sampai 1 bulan sekali kita datang ke Rumah Sakit Hasan Sadikin," kata Ade yang menyebut sudah 5 kali membawa Aria kontrol ke Rumah Sakit Hasan Sadikin Bandung sejak 17 Juli 2019.
Dadakan
Ade mengaku baru diberitahu bahwa Aria akan menjalani operasi pada Rabu (17/7/2019) kemarin.
"Kemarin saya ditelpon suruh kesini dan ternyata dikasih tahu tanggal 24 besok Aria akan dioperasi dan sejak kemarin sudah harus menginap disini, kita juga enggak ada persiapan sebelumnya," kata Ade.
Lantaran dadakan, semalam pun Ade hanya seorang diri menjaga Aria di kamar rumah sakit.
Sedangkan sang istri harus pulang ke rumahnya di di Kampung Pasir Pining RT 002/01, Desa Cipurwasari, Tegalwaru, Kabupaten Karawang, Jawa Barat.
"Ibunya Aria lagi pulang dulu karena emang enggak ada persiapan, makanya dia pulang dulu buat ambil baju dan keperluan Aria lainnya," kata Ade.
Kendati operasi telah dijadwalkan, Ade hingga kini belum diberikan penjelasan mengenai masalah pembiayaan yang ditaksirnya mencapai Rp 200 juta.
Apakah menggunakan Badan Penyelenggara Jaminan Sosial (BPJS) atau dibayarkan oleh pihak lain.
"Sampai saat ini saya belum tahu, saya coba tanya juga ke rumah sakit namu mereka belum bisa menceritakan," kata Ade.
Rencananya, kata Ade, pihak rumah sakit akan memberikan pernyataan resminya terkait operasi terhadap remaja kelahiran 15 Februari 2006 itu.
"Rencananya mau ada jumpa pers cuma belum tahu kapannya. Mungkin nanti baru dijelaskan oleh pihak rumah sakit mengenai pembiayaannya," kata Ade.
Aria Permana Segera Jalani Operasi Lanjutan Pekan Depan
Bocah obesitas asal Karawang, Aria Permana (13) akan menjalani operasi pengangkatan kulit bergelambir di tubuhnya pekan depan.
Hal tersebut setelah lebih dari satu bulan Aria beserta pihak keluarga berkonsultasi dengan dokter dari Rumah Sakit Hasan Sadikin (RSHS) Bandung, Jawa Barat.
Ayah Aria, Ade Somantri, mengatakan rencananya operasi putra bungsunya itu dilakukan pada Rabu (24/7/2019) di RSHS Bandung.
Saat ini, Aria telah menjalani perawatan praoperasi untuk memastikan kondisi bocah yang sempat mengidap obesitas itu tetap stabil dan terpantau.
"Dari kemarin sore sudah dirawat disini, itu juga dadakan. Rencana kemarin mau kontrol tapi diberitahu bahwa tanggal 24 Juli Aria akan dioperasi," kata Ade saat dihubungi TribunJakarta.com, Kamis (18/7/2019).
Ade menyebut Aria terlihat siap menjalani operasi lanjutan demi mengembalikan bentuk tubuhnya proporsional.
Pascaoperasi bariatrik atau penyempitan lambung pada April 2017, berat badan Aria turun drastis dari 192 menjadi 86 kilogram, tapi menyisakan kulit bergelambir di beberapa tubuhnya.
Bagian yang bergelambir terlihat jelas di lengan, perut dan paha remaja yang tahun ini mengenyam pendidikan di sekolah menengah pertama ini.
"Alhamdulilah dia sehat, makanannya juga terus dipantau sama dokter karena berat badannya dia harus tetap stabil di 86 kilogram," kata Ade.
Kendati operasi telah dijadwalkan, Ade hingga kini belum diberikan penjelasan mengenai masalah pembiayaan, apakah menggunakan BPJS Kesehatan atau dibayarkan oleh pihak lain.
"Sampai saat ini saya belum tahu, saya coba tanya juga ke rumah sakit namu mereka belum bisa menceritakan," sambung Ade.
Rencananya, kata Ade, pihak RSHS akan memberikan pernyataan resminya terkait operasi terhadap remaja kelahiran 15 Februari 2006 itu.
"Rencananya mau ada jumpa pers cuma belum tahu kapannya. Mungkin nanti baru dijelaskan oleh pihak rumah sakit mengenai pembiayaannya," kata Ade.
Aria pada 2016 lalu viral karena bobot badannya mencapai 192 kilogram tengah berupaya menjalani operasi lanjutan untuk mengangkat sisa daging yang bergelambir.
Sejak pertengahan Juli lalu, pihak keluarga pun rutin berkonsultasi ke dokter di RSHS.
Awalnya, orangtua Aria yang bukanlah dari keluarga berada sempat kebingungan karena biaya operasi tersebut ditaksir mencapai Rp 200 juta.