Nikmati berita interaktif dan LIVE report 24 jam hanya di TribunX
Tribun

Sekolah Disegel Ahli Waris Tanah, Ratusan Murid SD Negeri di Bengkulu Belajar di Jalan

Ratusan siswa SDN 62 Kota Bengkulu terpaksa belajar sambil berpanas-panasan di pinggir jalan.

Editor: Sugiyarto
zoom-in Sekolah Disegel Ahli Waris Tanah, Ratusan Murid SD Negeri di Bengkulu Belajar di Jalan
Kompas.com/FIRMANSYAH
sejumlah siswa belajar di bawah terik matahari akibat sekolah disegel pihak ahli waris lahan sekolah 

TRIBUNNEWS.COM, BENGKULU - Ratusan siswa SDN 62 Kota Bengkulu terpaksa belajar sambil berpanas-panasan di pinggir jalan.

Pasalnya, bangunan sekolah yang mereka tempati disegel oleh ahli waris pemilik lahan sekolah, Selasa (23/7/2019).

Di depan gedung sekolah tersebut terdapat tulisan 'Ditutup' yang ditulis menggunakan cat semprot.

Selain itu, terdapat sebuah tempelan kertas warna putih bertuliskan

"Berdasarkan Putusan Mahkamah Agung Nomor: 2323K/PDT/2016 Tanah ini sah milik ahli waris Atia".

Disambung dengan kalimat "DITUTUP, Sampai dengan Pemerintah Kota Bengkulu Menyelesaikan Ganti Rugi".

Setahun Disegel, Rumah Kembar Karya Bung Karno Masih Terbengkalai dan Memprihatinkan

Di bawah tulisan itu terdapat juga spanduk dengan tulisan 'Dilarang Masuk, Memaksa Masuk Lahan Ancaman Pidana Pasal 167 KUHP dan/atau Pasal 389.

Berita Rekomendasi

Akibatnya, siswa belajar di jalanan dekat sekolah sambil berpanas-panasan. Para siswa menggunakan koran sebagai alas dan tutup kepala menghindari terik matahari.

Penyegelan dan penutupan area SDN 62 Kota Bengkulu sesungguhnya telah berlangsung berulang sejak beberapa tahun yang lalu.

Beberapa kali pihak ahli waris melakukan aksi penyegelan menuntut ganti rugi dari Pemkot Bengkulu karena masalah yang tak kunjung selesai.

Sementara itu, pihak ahli waris melalui kuasa hukumnya, Jecky Haryanto, mengatakan bahwa ahli waris pada Senin (22/7/2019) sudah mendatangi pihak sekolah untuk memberitahukan bahwa akan ada upaya penutupan setelah kegiatan belajar mengajar berakhir hari itu.

"Dan menyarankan terkait hal itu, pihak sekolah bisa memberikan kebijakan dengan meliburkan siswanya, tetapi faktanya hari ini, itu tidak digubris oleh pihak sekolah," jelas Jecky di Bengkulu, Selasa.

Melihat banyaknya siswa dan guru yang menggelar aktivitas belajar mengajar di jalan depan sekolah yang sudah ditutup, Jecky mempertanyakan kebijakan pihak sekolah yang tidak meliburkan siswanya.

"Ini seperti bentuk pemaksaan dari pemerintah bagi pihak sekolah untuk tetap melakukan kegiatan seperti ini. Jadi opini publik seolah ahli waris sangat kejam melakukan tindakan seperti ini," kata Jecky.

Halaman
12
Sumber: Kompas.com
Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda
Baca WhatsApp Tribunnews
Tribunnews
Ikuti kami di
© 2025 TRIBUNnews.com,a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
Atas