Benarkah Pendaki Bersetubuh Demi Atasi Hipotermia di Gunung Rinjani? Ini Reaksi Pengelola
Benarkah kisah tersebut terjadi di Gunung Rinjani? Lalu apakah betul metode tersebut?
Editor: Imanuel Nicolas Manafe
TRIBUNNEWS.COM - Kabar bahwa seorang pendaki wanita terpaksa disetubuhi di Taman Nasional Gunung Rinjani (TNGR) demi menyelematkan nyawanya yang terkena hipotermia tengah viral di media sosial.
Demi selamatkan nyawa, pendaki laki-laki menyetubuhi pendaki wanita agar kembali hangat.
Baca: Viral Pendaki Hipotermia di Gunung Rinjani, Simak 5 Tips Atasi Gejalanya ala Medina Kamil
Metode skin to skin atau saling sentuh kulit adalah bagian dari penyelamatan seseorang yang sedang terkena hipotermia.
Benarkah kisah tersebut terjadi di Gunung Rinjani? Lalu apakah betul metode tersebut? Mari simak fakta dan langkah mengatasi hipotermia yang benar.
Belum tentu di Gunung Rinjani
Menanggapi cerita tersebut, Kepala Balai Taman Nasional Gunung Rinjani memberikan klarifikasinya kepada Kompas.com saat dihubungi, Selasa (23/7/2019)
Ia mengatakan bahwa cerita tentang pendaki perempuan hiportermia yang disetubuhi tersebut belum tentu terjadi di Rinjani.
"Belum tentu, kalau saya tidak yakin itu terjadi di situ (Rinjani)," kata Sudiyono.
Dia mengatakan, kawan-kawan guide dan pramuantar di Gunung Rinjani juga memprotes berita itu yang diceritakan seolah-olah terjadi di Rinjani.
Padahal jalur pendakian Rinjani baru saja dibuka kembali setelah gempa mengguncang Lombok beberapa bulan yang lalu.
Dia juga mengatakan bahwa di jalur Sembalun ada guide perempuan sehingga pendaki perempuan bisa lebih nyaman saat mendaki.
Terkait hipotermia, Sudiyono mengatakan saat berada di ketinggian, suhu tubuh seseorang bisa saja turun dan mengalami hipotermia.
Namun hal tersebut tergantung dari daya tahan tubuh masing-masing pendaki.
Kirim Komentar
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.