Nikmati berita interaktif dan LIVE report 24 jam hanya di TribunX
Tribun

Benarkah Pendaki Bersetubuh Demi Atasi Hipotermia di Gunung Rinjani? Ini Reaksi Pengelola

Benarkah kisah tersebut terjadi di Gunung Rinjani? Lalu apakah betul metode tersebut?

Editor: Imanuel Nicolas Manafe
zoom-in Benarkah Pendaki Bersetubuh Demi Atasi Hipotermia di Gunung Rinjani? Ini Reaksi Pengelola
TRIBUN JATENG/WAHYU SULISTIYAWAN
Sejumlah pendaki melintasi jalur terjal menuju puncak Gunung Rinjani, Kabupaten Lombok Utara, Nusa Tenggara Barat (30/12/2014). Puncak Gunung Rinjani menjadi tujuan para pendaki dari berbagai daerah dan negara untuk merayakan pergantian tahun 2015. 

TRIBUNNEWS.COM - Kabar bahwa seorang pendaki wanita terpaksa disetubuhi di Taman Nasional Gunung Rinjani (TNGR) demi menyelematkan nyawanya yang terkena hipotermia tengah viral di media sosial.

Demi selamatkan nyawa, pendaki laki-laki menyetubuhi pendaki wanita agar kembali hangat.

Baca: Viral Pendaki Hipotermia di Gunung Rinjani, Simak 5 Tips Atasi Gejalanya ala Medina Kamil

Metode skin to skin atau saling sentuh kulit adalah bagian dari penyelamatan seseorang yang sedang terkena hipotermia.

Benarkah kisah tersebut terjadi di Gunung Rinjani? Lalu apakah betul metode tersebut? Mari simak fakta dan langkah mengatasi hipotermia yang benar.

Belum tentu di Gunung Rinjani

Menanggapi cerita tersebut, Kepala Balai Taman Nasional Gunung Rinjani memberikan klarifikasinya kepada Kompas.com saat dihubungi, Selasa (23/7/2019)

 Ia mengatakan bahwa cerita tentang pendaki perempuan hiportermia yang disetubuhi tersebut belum tentu terjadi di Rinjani.

Berita Rekomendasi

"Belum tentu, kalau saya tidak yakin itu terjadi di situ (Rinjani)," kata Sudiyono.

Dia mengatakan, kawan-kawan guide dan pramuantar di Gunung Rinjani juga memprotes berita itu yang diceritakan seolah-olah terjadi di Rinjani.

Padahal jalur pendakian Rinjani baru saja dibuka kembali setelah gempa mengguncang Lombok beberapa bulan yang lalu.

Dia juga mengatakan bahwa di jalur Sembalun ada guide perempuan sehingga pendaki perempuan bisa lebih nyaman saat mendaki.

Gunung Rinjani
Gunung Rinjani (rinjaninationalpark.com/ tribuntravel)

Terkait hipotermia, Sudiyono mengatakan saat berada di ketinggian, suhu tubuh seseorang bisa saja turun dan mengalami hipotermia.

Namun hal tersebut tergantung dari daya tahan tubuh masing-masing pendaki.

Halaman
123
Sumber: Kompas.com
Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda
Baca WhatsApp Tribunnews
Tribunnews
Ikuti kami di
© 2024 TRIBUNnews.com,a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
Atas