Diwisuda Jadi Sarjana Saat Berusia 74 Tahun, Mbah Sogirah Merasa Bahagia
Sogirah melepas senyum sumringah. Pagi itu, perempuan berusia 74 tahun itu terlihat bahagia.
Editor: Hendra Gunawan
TRIBUNNEWS.COM -- Sogirah melepas senyum sumringah. Pagi itu, perempuan berusia 74 tahun itu terlihat bahagia.
Ia bersama 39 lansia lainnya bersolek tidak seperti biasanya. Mengenakan busana toga.
Lengkap dengan topi persegi diatas kepala. Mereka hendak diwisuda.
Puluhan lansia dari Padukuhan Karet, Desa Pleret, Kecamatan Pleret, Bantul ini benar-benar mempraktikkan bahwa menuntut ilmu tak kenal batas usia.
Meski usianya tak bisa dikatakan muda lagi, semangat belajar tetap tinggi.
Mereka berhasil menyelesaikan program elderly school atau sekolah lansia dari Indonesia Ramah Lansia (IRL).
Baca: Ngecas Glory E3 Selama 8 Jam Enggak Habiskan Token Listrik Rp 100 Ribu
Baca: Naik Turun Hubungan Prabowo-Megawati, Pernah Tuding Berkhianat hingga Masakan Kesukaan
Baca: Stuntman Ini Alami Koma Usai Jatuh dari Ketinggian 9 Meter di Lokasi Syuting
"Kulo remen nderek sekolah teng mriki. katah rencange (Saya senang, bisa ikut sekolah disini. Banyak temannya)," kata Mbah Sogirah, menanti prosesi wisuda di pendopo Padukuhan Karet, Selasa (23/7/2019).
Pembawa acara memanggil satu persatu nama wisudawan. Mereka--yang namanya dipanggil--masuk ke pendopo.
Tapak langkahnya perlahan. Beberapa wisudawan bahkan ada yang kakinya buyutan.
Terpaksa harus dibantu dan memegang tiang pendopo supaya tak jatuh. Tetapi wajah mereka bahagia.
Satu di antaranya adalah Sogirah.
Sogirah menempuh pendidikan di elderly school selama satu tahun.
Selama itu pula ia bersama puluhan lansia lainnya diberikan banyak ilmu yang bermanfaat.
Antara lain tentang spritual, sosial, kebencanaan dan kesehatan.