Nikmati berita interaktif dan LIVE report 24 jam hanya di TribunX
Tribun

Kronologi Penyekapan Siswa SMK Oleh 7 Remaja di Nagan Raya

Nazlih merupakan siswa sebuah SMK di Meulaboh. Ia dikeroyok oleh puluhan pelaku lalu disekap pada 14 Juli 2019 dini hari.

Editor: Hendra Gunawan
zoom-in Kronologi Penyekapan Siswa SMK Oleh 7 Remaja di Nagan Raya
Ilustrasi 

Korban yang merupakan siswa sebuah SMK di Meulaboh itu sudah melaporkan kasus yang menimpanya kepada Polres Aceh Barat.

Menurutnya, pada Minggu (14/7) sekira pukul 02.00 WIB, saat mengendarai sepeda motor (sepmor) bersama temannya, Agung, tiba-tiba ia dicegat oleh puluhan pemuda yang juga naik sepmor.

Paman korban, Yusmadi, menerangkan bahwa pada saat kejadian keponakannya itu mengendarai sepmor jenis Satria X bersama temannya, Agung.

Saat melintasi jalan tembus dari Lapang ke jembatan besi (jembes), tepatnya di kawasan Gampong Darat, Kecamatan Johan Pahlawan, mereka dicegat oleh sekelompok pemuda yang jumlahnya mencapai puluhan orang.

Setelah dicegat, Nazlih langsung dibawa oleh kelompok pemuda itu, sedangkan temannya Agung berhasil kabur dari kawalan pelaku.

“Nazlih dibawa ke kawasan Nagan Raya, lalu disekap di sebuah kafe. Dia juga sempat dipukul beramai-ramai oleh pelaku,” ungkap Yusmadi.

Menjelang subuh, Nazlih kemudian ditinggalkan oleh kelompok pemuda itu di kawasan Nagan Raya, sedangkan handphone-nya dan sepmor Agung yang ia kendarai dibawa kabur oleh kawanan pelaku.

Berita Rekomendasi

Setelah ditinggal pergi, Nazlih melapor ke sebuah pos kepolisian terdekat di Nagan Raya.

Setelah itu, ia dijemput pulang oleh pihak keluarga dari Meulaboh.

Terkait kasus penyekapan dan penganiayaan itu, kata Yusmadi, pihak keluarga sudah melapor ke Mapolsek Meureubo, Aceh Barat.

Namun, karena tempat kejadian perkara (TKP) masuk kecamatan lain, sehingga laporan polisi mereka lakukan di Polres Aceh Barat pada Minggu (14/7) pagi.

Yusmadi yang merupakan pensiunan camat di Pemkab Aceh Barat menginginkan agar kasus yang menimpa keponakannya itu diusut tuntas dan semua pelaku ditangkap.

Menurut Yusmadi, selama ini keponakannya itu tidak pernah ada persoalan apa pun dengan kelompok pelaku.

Hal ini menimbulkan kecurigaan. “Jangan-jangan para pelaku salah sasaran saat mengeroyok dan menyekap keponakan saya,” ujar Yusmadi.

Halaman
123
Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda
Baca WhatsApp Tribunnews
Tribunnews
Ikuti kami di
© 2024 TRIBUNnews.com,a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
Atas