Misteri Kematian Gadis Lulusan IPB, Pukul 20.00 Masih Kabari Ortu Pulang Naik Angkot Kosong, Takut
AN sempat mengabarkan kepada keluarganya kalau dia sedang naik angkot untuk pulang ke Cianjur, namun angkotnya kosong.
Editor: Sugiyarto
AN ditemukan Senin (22/7/2019) sekitar pukul 06.30 WIB di Pinggir Sawah Jalan Sarasa Kampung Bungbulang Salaeurih RT 03/05 Kelurahan Babakan, Kecamatan Cibeureum, Kota Sukabumi.
AN pertama kali ditemukan dalam posisi kepala telungkup dan badan miring ke kanan, pakaian dan rok keadaan terbuka hanya menggunakan kaos hitam dan kaus kaki.
Kapolsek Cibeureum Iptu Arif Sapta Raharja, mengatakan warga yang menemukan Aceng Rohmana (52) akan ke sawah untuk panen padi kemudian melihat yang mencurigakan, setelah didekati ternyata mayat, kemudian menginformasiln ke ibu RT selanjutnya dilaporkan ke Polsek Cibeureum.
Lalu mayat perempuan tanpa identitas tersebut dibawa ke RSUD Syamsudin untuk dilakukan visum dan pemeriksaan lebih lanjut.
Dua anggota Polres Sukabumi Kota keluar dari ruang jenazah di RSUD Syamsudin, Sukabumi, Jawa Barat, Senin (22/7/2019). (Kompas.com/ Budiyanto)
Korban Ketakutan
AN (22) disebut sempat ketakutan saat perjalanan pulang dari Bogor menuju ke rumahnya di Jalan Profesor Mohamad Yamin, Kelurahan Sayang, Kecamatan Cianjur, Kabupaten Cianjur.
AN sempat berkomunikasi dengan orangtua dan juga temannya melalui pesan WhatsApp sebelum ditemukan meninggal dunia.
Paman AN yakni Gunalan mengatakan, pada hari Minggu (21/7/2019) malam, korban pulang dari Bogor ke Cianjur dan sempat berkomunikasi dengan ibunya.
Dalam komunikasi lewat pesan WhatsApp kepada ibunya, korban mengaku ketakutan saat perjalanan pulang dari Bogor ke Cianjur.
Namun, keluarga hilang kontak dengan korban pukul 22.00 WIB.
"Sempat ada WA (WhatsApp) ke ibunya dan teman-temannya. Terakhir WA ke ibunya itu bilang telah dapat mobil angkot, cuma masih kosong, takut," tutur pama korban di Ruang Instalasi Jenazah RSUD R Syamsudin dikutip dari Kompas.com,
"Terus dari screenshot WA temannya, sudah mau sampai, dekat dikit lagi. Tapi, setelah itu, WA-nya terkirim masuk tidak dibaca," sambung dia.
Ia sejak pagi setelah mendapatkan informasi dari ibu korban langsung melacak perangkat ponsel milik keponakannya.
Diketahui, sembilan jam terakhir keberadaan posisi ponsel korban berada di Sukabumi, sebelum Sukaraja.
Pihak orangtua langsung melaporkan kehilangan anaknya ke Polres Cianjur.
Saat proses laporan itu, ia mendapatkan informasi dari tetangga bila di Sukabumi telah ditemukan sosok mayat perempuan tanpa identitas.
"Saya diantar teman ke Sukabumi untuk mengecek ke rumah sakit. Dan setelah melihat memang benar keponakan saya," ujar Gunalan.(*)
Artikel ini telah tayang di tribunnewsbogor.com dengan judul Misteri Kematian Alumni IPB, Ceceran Darah Jadi Petunjuk, Ayah Korban : Anak Saya Bilang Takut
Kirim Komentar
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.