Viral Kabar Pendaki Cewek Disetubuhi untuk Atasi Hipotermia, Otoritas Gunung Rinjani Beri Tanggapan
Informasi tentang seorang pendaki perempuan yang disetubuhi untuk mengatasi hipotermia di Gunung Rinjani viral di media sosial.
Penulis: Daryono
Editor: Siti Nurjannah Wulandari
![Viral Kabar Pendaki Cewek Disetubuhi untuk Atasi Hipotermia, Otoritas Gunung Rinjani Beri Tanggapan](https://asset-2.tstatic.net/tribunnews/foto/bank/images/menikmati-malam-tahun-baru-di-gunung-rinjani_20150101_140738.jpg)
TRIBUNNEWS.COM - Informasi tentang seorang pendaki perempuan yang disetubuhi untuk mengatasi hipotermia viral di media sosial.
Dalam informasi yang beredar, disebut hal itu terjadi di Gunung Rinjani, Lombok, Nusa Tenggara Barat (NTB).
Atas informasi itu, otoritas yang membawahi Gunung Rinjani memberi tanggapan.
Di sisi lain, Badan Sar Nasional (Basarnas) menyatakan penanganan hipotermia dengan disetubuhi adalah cara yang salah dan ajaran sesat.
Baca: Profil Lengkap Marion Jola yang Baru Saja Rilis Album Perdana
Berikut fakta-fakta tentang viralnya info pendaki perempuan disetubuhi di Gunung Rinjani sebagaimana dirangkum Tribunnews.com dari Kompas.com, Rabu (24/7/2019):
1. Kepala Balai Taman Nasional Gunung Rinjani Sebut Belum Tentu Terjadi di Rinjani
Kepala Balai Taman Nasional Gunung Rinjani, Sudiyono mengatakan bahwa cerita tentang pendaki perempuan hiportermia yang disetubuhi tersebut belum tentu terjadi di Rinjani.
"Belum tentu, kalau saya tidak yakin itu terjadi di situ (Rinjani)," kata Sudiyono.
Dia mengatakan, kawan-kawan guide dan pramuantar di Gunung Rinjani juga memprotes berita itu yang diceritakan seolah-olah terjadi di Rinjani.
Baca: Padang Savana di Gunung Rinjani Terbakar, Diprediksi Api Melalap Tanaman Seluas 115 Hektare
Padahal jalur pendakian Rinjani baru saja dibuka kembali setelah gempa mengguncang Lombok beberapa bulan yang lalu.
Dia juga mengatakan bahwa di jalur Sembalun ada guide perempuan sehingga pendaki perempuan bisa lebih nyaman saat mendaki.
Terkait hipotermia, Sudiyono mengatakan saat berada di ketinggian, suhu tubuh seseorang bisa saja turun dan mengalami hipotermia.
Namun hal tersebut tergantung dari daya tahan tubuh masing-masing pendaki.
Kirim Komentar
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.