Dua TKI Asal Cianjur Meninggal di Malaysia, Keluarga Kecewa Hak-haknya Tak Diperjuangkan Agen
Dua orang Tenaga Kerja Indonesia asal Desa Neglasari, Kecamatan Cidaun, Kabupaten Cianjur, meninggal dunia di Malaysia.
Editor: Dewi Agustina
TRIBUNNEWS.COM, CIANJUR - Dua orang Tenaga Kerja Indonesia/pekerja migran indonesia (PMI) asal Desa Neglasari, Kecamatan Cidaun, Kabupaten Cianjur, meninggal dunia di Malaysia.
Penyebab dua orang warga Cianjur meninggal dunia tersebut diduga akibat sakit dan kecelakaan kerja.
Keluarga kecewa karena agen tak memperjuangkan hak para almarhum dan hanya mendapat santunan yang jauh dari kata layak.
Keluarga lalu melapor kepada Forum Pekerja Migran Indonesia (FPMI) dan berharap bisa membantu memperjuangkan hak dua almarhum yang meninggal dunia.
Dua pegawai migran tersebut adalah Ahmad Komara (25), asal Kampung Tutugan, RT 2/5 dan Kurnia, warga Kampung Batukasang, RT 1/3 Desa Neglasari, Kecamatan Cidaun.
Sekretaris Forum Pekerja Migran Indonesia (FPMI) Herlan, mengatakan berdasarkan keterangan surat yang diperoleh dari keluarga korban, Kurnia diketahui meninggal sejak Januari 2019 di Malaysia.
"Kalau untuk Ahmad Komara, lebih dulu meninggal. Sehingga dimakamkan di Malaysia," kata Herlan, Kamis (25/7/2019).
Baca: Prananda Prabowo, Sosok yang Curi Perhatian saat Megawati Bertemu Prabowo
Baca: Hotman Paris Mengaku Tangani Kasus Tanah Ratusan Ribu Hektare yang Diperdebatkan Jokowi dan Prabowo
Herlan mengatakan, satu dari dua orang warga Cidaun meninggal karena kecelakaan kerja di salah satu perusahaan Malaysia.
"Santunan yang diterima keluarga Ahmad Komara hanya Rp 2 juta, sedangkan untuk Kurnia sebesar Rp 3 juta," ujarnya.
Herlan mengatakan, sebagai pengurus FPMI akan berupaya mencari solusi untuk membantu hak-hak yang haru diterima keluarga korban yakni berupa santunan.
"Kami akan mencoba menelusuri keberadaan agen yang memberangkatkan Kurnia dan Ahmad Komara, selanjutnya kami juga akan berupaya untuk meminta pertanggungjawaban dari pihak agen yang memberangkatkan," katanya.
Kepala Desa Neglasari, Yuyun mengatakan, warganya banyak yang menjadi buruh PMI ke luar negeri seperti ke Arab Saudi dan Malaysia.
Yuyun mengatakan tidak tahu persis keberangkatan warganya menjadi PMI tersebut melalui jalur resmi atau tidak.
Menurutnya terkait warganya yang meninggal tidak ada pertanggungjawaban dari pihak perusahaan.