Gerakan Sosial #SayaAjaBisa Atasi Persoalan Sampah Tuai Apresiasi di Bali
Gerakan yang bertujuan mengatasi permasalahan sampah puntung rokok ini diinisiasi oleh PT HM Sampoerna Tbk sejak awal 2019
Editor: Hasiolan Eko P Gultom
Reynas Abdila/Tribunnews
TRIBUNNEWS.COM, DENPASAR - Ketua Dewan Kerajinan Nasional Daerah (Dekranasda) Provinsi Bali Ni Putu Putri Suastini Koster memuji gerakan sosial bertajuk #SayaAjaBisa dan #PuntungituSampah.
Gerakan yang bertujuan mengatasi permasalahan sampah puntung rokok ini diinisiasi oleh PT HM Sampoerna Tbk sejak awal 2019, dan telah menjangkau beberapa kota, termasuk Bali.
Di Bali, gerakan ini telah dilakukan di Tabanan dan juga Seminyak.
"Gerakan seperti inilah yang diharapkan pemerintah. Saya bangga dan bahagia sekali dengan adanya gerakan ini," ujar Putri Suastini kepada para wartawan di sela acara Circular Revolution di Bali, Senin (22/7/2019).
Pada acara ini, Sampoerna melakukan sosialisasi gerakan ini untuk memberikan edukasi kepada masyarakat untuk membuang sampah pada tempatnya.
Tak hanya itu, Sampoerna juga membagi-bagikan kantong portable khusus untuk perokok dewasa yang hadir dalam acara yang merupakan kolaborasi BEDO dengan pihak swasta.
Dengan demikian, mereka bisa menyimpan sampah puntung tersebut jika tidak menemukan tempat sampah untuk membuangnya.
Putri Suastini mengatakan, gerakan ini sejalan dengan Peraturan Gubernur Bali Nomor 97 Tahun 2018 yang bertujuan mengurangi limbah sampah plastik hingga 70 persen.
Dalam menjalankan pergub ini, sambungnya, pemerintah tidak dapat bekerja sendirian. Dibutuhkan dukungan dari semua pihak agar tujuan Bali yang lebih bersih dapat tercapai.
"Semua masyarakat perlu terlibat. Kita semua hidup di lingkungan. Jadi, kita harus merawat lingkungan secara bersama-sama," ujar Putri Suastini.
Putri Suastini pun mengingatkan pentingnya mewariskan lingkungan yang lebih baik kepada generasi mendatang.
Kepala Hubungan Daerah dan Tanggung Jawab Sosial Perusahaan Sampoerna, Ervin Pakpahan, mengatakan, Sampoerna siap bekerja sama dengan Pemerintah Daerah Bali.
Ervin sepakat bahwa penanggulangan sampah memerlukan kerja sama semua pihak, baik itu pemerintah, tokoh masyarakat, pemimpin daerah, lembaga swadaya masyarakat, dan masyarakat umum.
Sebagai perusahaan yang berkomitmen dalam isu-isu keberlanjutan, kata Ervin, Sampoerna telah dan senantiasa mengambil langkah nyata untuk berkontribusi dalam penanggulangan sampah.