Perkembangan Terkini Erupsi Gunung Tangkuban Perahu, Gempa Tremor Masih Terjadi
Seperti yang diketahui, kemarin, Jumat (26/7/2019), Gunung Tangkuban Parahu, di Bandung Barat mengalami erupsi.
Editor: Ravianto
TRIBUNNEWS.COM - Situasi Gunung Tangkuban Perahu pasca-erupsi, Jumat (26/7/2019) kemarin belum aman sepenuhnya.
Hal ini karena masih terjadi gempa tremor meski skalanya kecil.
Hingga Sabtu ini, tidak nampak ada erupsi susulan, hanya hembusan gas dan air yang membuat Gunung Tangkuban Perahu mengeluarkan asap putih.
Berdasarkan info terbaru yang dibagikan BNPB, status Gunung Tangkuban Perahu hingga tengah malam tadi berada pada level I (normal).
Seperti yang diketahui, kemarin, Jumat (26/7/2019), Gunung Tangkuban Parahu, di Bandung Barat mengalami erupsi.
Letusan Gunung Tangkuban Parahu itu disebut bersifat freatik, yakni berupa semburan lumpur dingin hitam yang berasal dari kawah ratu.
Berdasarkan pantauan PVMBG, pada 2017, 2018, dan 2019 tepatnya pada Juni hingga Juli, ada gempa uap air atau asap diduga disebabkan berkurangnya air tanah akibat perubahan musim.
Akibatnya, air tanah bisa secara mudah terpanaskan dan sifatnya erupsi pendek.
Kondisi tersebut tak seperti pada 2013, yang mana erupsi terjadi hanya di dalam lubang kawah.
• Gunung Tangkuban Parahu Erupsi, 15 Wisatawan Dilarikan ke Klinik, Kebanyakan Sesak Nafas
Sejauh ini, bisa jadi ada erupsi susulan di Gunung Tangkuban Parahu yang berpotensi terjadi di sekitar dasar kawah.
Oleh karena itu, ada beberapa hal yang tak boleh dilakukan warga sekitar Gunung Tangkuban Parahu.
Pertama, tidak diperbolehkan turun mendekati dasar kawah Ratu dan Kawah Upas.
Kemudian, tak boleh juga menginap dalam kawasan kawah-kawah aktif yang ada di dalam kompleks Gunung Tangkuban Parahu.
Hal itu akan membahayakan, terutama ketika cuaca mendung dan hujan karena gas vulkanik bisa berdampak buruk bagi tubuh.
Kedua, warga sekitar Gunung Tangkuban Parahu baik pedagang, wisatawan, pendaki, maupun pengelola wisata agar waspada akan terjadinya letusan freatik.
Letusan itu bisa terjadi secara tiba-tiba dan tanpa didahului oleh gejala-gejala vulkanik yang jelas.
• Posko SAR Satbrimob Polda Jabar Dipasang di Pintu Masuk Tangkuban Parahu
Melalui Twitter, BNPB pun menyebut, pihak BPBD setempat mengimbau siapa pun agar tak memasuki radius dua kilometer, dari kawah Gunung Tangkuban Parahu.
Sementara itu, untuk permukiman warga kurang lebih jaraknya tujuh kilometer dari kawah.
Terakhir, jangan lupa selalu siap sedia masker.
Detik-detik Terjadinya Erupsi
Acep (32) kaget bukan main saat melihat langit langsung gelap sekitar pukul 16.00 WIB, Jumat (26/7/2019).
Juru parkir itu kemudian melihat kondisi sekitarnya.
Ia melihat sejumlah wisatawan, pedagang, hingga beberapa orang lainnya panik.
Saat melihat ke atas, sudah terlihat abu membubung tinggi.
Acep tambah panik ketika abu vulkanik langsung menutupi beberapa mobil yang terparkir.
Ya, itu lah detik-detik saat Gunung Tangkuban Parahu mengalami erupsi.
Saat itu, tempat Taman Wisata Alam (TWA) Tangkuban Parahu sedang ramai.
Lahan parkir pun dipenuhi mobil dan motor.
"Banyak yang turun, terus (kawasan wisata) langsung ditutup. Ada mobil bagian depannya ringsek, mungkin panik saat turun dan menabrak sesuatu," kata Acep kepada TribunJabar.id,
Jalan menuju puncak gunung yang berada di wilayah Subang dan Kabupaten Bandung Barat tersebut sudah tertutup abu.