Awalnya Hanya Iseng, Kapal Bambu Buatan Ali Kasdono Banyak Diminati, Sudah Sampai Luar Negeri
Ali Kasdono, pengrajin miniatur kapal dari bambu itu mengatakan ide awal membuat miniatur pada saat bekerja di luar negeri.
Editor: Sugiyarto
Saya juga suka menggambar sejak SMA.
Jadi tidak terlalu rumit dalam mengerjakan kapal tersebut," ungkapnya.
Ia menjelaskan, menggunakan bambu karena kualitasnya dan sifatnya yang dapat bertahan lama.
Cara yang digunakan pun tradisional sehingga kelebihan miniatur kapal miliknya yakni detail dengan aneka variasi kapal.
"Bambu yang saya gunakan adalah bambu wulung.
Karena kualitasnya bagus dan kuat hingga puluhan tahun.
Kemudian bambu yang dijadikan bahan miniatur harus bambu yang sudah tua," ujarnya.
Menurut Ali, selain membuat miniatur kapal, ia juga mulai merambah membuat kerajinan yang lainnya seperti miniatur mobil, rumah, gasebo, pesawat, becak, dan jembatan.
Kemudian, untuk harga miniatur kapal tersendiri bermacam-macam.
Ada yang ratusan ribu hingga puluhan jutarupiah.
"Untuk membuat kapal ukuran dua meter, saya kerjakan selama 20 hari.
Sebenarnya tergantung kerumitannya.
Kemudian karyanya dijual harga paling murah Rp 100 ribu dan paling mahal Rp 25 juta," terangnya.
Ali menjelaskan, biasanya para konsumen justru memesan miniatur kapal ini dengan memperlihatkan gambar yang diinginkan pemesan sendiri.