Nikmati berita interaktif dan LIVE report 24 jam hanya di TribunX
Tribun

Bos Siomay Pink: Usaha Sempat Berkembang, Kini Rugi Miliaran dan Dagang di Pinggir Jalan

Lelaki kelahiran Klaten, 21 Juli 1954 itu berdagang menjajakan siomaynya di pinggir jalan di kawasan Graha Raya Bintaro

Editor: Sanusi
zoom-in Bos Siomay Pink: Usaha Sempat Berkembang, Kini Rugi Miliaran dan Dagang di Pinggir Jalan
Tribunnews/Reynas Abdila
Siomay Pink 

Meski berjualan di pinggir jalan, Sriyono mengaku akan kembali membuka ruko di kawasan Swadaya, Jakarta Selatan per 1 Agustus mendatang dan akan memanfaatkan teknologi untuk menjalankan bisnisnya.

"Nanti ada tokonya lagi dan saya akan manfaatin media sosial," jelas Sriyono.

Sriyono mengaku, saat dirinya bangkrut ketika usahanya berkembang pesat itu ia rugi miliaran rupiah.

"Saya rugi miliaran rupiah...lihat gerai dan toko-toko saya. Pegawai saya dulu 40 lebih lagi," papar Sriyono.

Sementara itu, Sriyono memilih beratribut serba pink saat berjualan agar menarik perhatian masyarakat.

"Alasan pertama, buat menarik pelanggan. Kedua, saya berharap bisa masuk media massa, lalu dikenal banyak orang, dan beritanya sampai ke anak-anak dan mantan istri saya," ucap Sriyono dilansir dari Nova.id.

Berita Rekomendasi

Selain itu, rupanya pemilihan warna pink tersebut memiliki alasan tersendiri bagi Sriyono.

Sejak bercerai pada 2004 silam, Sriyono mengaku sulit bertemu kedua buah hatinya.

"Warna ini (pink, Red.) adalah warna kesukaan anak saya, Peksi Safira Miradalita dan Pramesti Dewi Angelita . Biar mereka tahu kalau ayah mereka yang bernama Sriyono ini masih hidup dan sangat kangen sama mereka," ungkap Sriyono.

Pria ini mengaku, menggeluti usaha siomay sejak 1980.

"Tahun 1979 saya bertemu dengan seseorang asal Bangka keturunan Cina yang mengajarkan saya cara membuat siomay," terangnya.

Saat itu, usaha yang dipilih Sriyono berjualan siomay kian meningkat pesat bahkan membuat menjadi seorang miliader.

"Tahun 2003, usaha siomay saya, Siomay Senayan, awalnya bisa memberi pemasukan hingga Rp 2 Milyar per tahun. Tapi usaha itu pun goyah. Badai yang menerpa kian besar, usaha saya makin terpuruk. Saya kehilangan semua harta sampai pernah jadi tuna wisma di tahun 2008," kenangnya.

Hingga kemudian ia kembali berusaha mengembangkan bisnisnya dan sempat berkembang lagi.

Namun, kini usaha Siomay Pink itu harus kembali dimulai dari nol karena adanya kerugian miliaran rupiah. (TribunJakarta/Nova)

Baca: Ramalan Zodiak Besok, Selasa 30 Juli: Virgo Lebih Kuat dari Sebelumnya, Libra Penuh Kekhawatiran

Baca: Menpar Nilai Geosite Sipinsur Cocok untuk Wisatawan Millennial

Sumber: TribunJakarta
Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda
Baca WhatsApp Tribunnews
Tribunnews
Ikuti kami di
© 2024 TRIBUNnews.com,a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
Atas