Kisah 3 TKW Cirebon di Arab Saudi: Turini Pulang Setelah 21 Tahun, Fitriyah dan Carmi Masih Misteri
Tiga tenaga kerja wanita (TKW) asal Kabupaten Cirebon mengalami sejumlah permasalahan saat bekerja di Arab Saudi.
Editor: Dewi Agustina
Laporan Wartawan Tribun Jabar, Hakim Baihaqi
TRIBUNNEWS.COM, CIREBON - Sepekan terakhir ini, tiga tenaga kerja wanita (TKW) asal Kabupaten Cirebon mengalami sejumlah permasalahan saat bekerja di Arab Saudi.
Mulai dari hilang kontak dengan keluarga, hingga mendapatkan perlakuan tidak menyenangkan dari majikannya di negara tersebut.
Dari ketiga TKW tersebut, yang berhasil dihubungi dan kembali pulang adalah Turini (51), warga Kampung Truag, Desa Dawuan, Kecamatan Tengah Tani, Kabupaten Cirebon.
Sedangkan, dua orang lainnya yakni, Carmi (48), warga Blok Kalibangka, Desa Rawaurip, Kecamatan Pangenan dan Fitriyah (36), asal Blok Desa, Desa Lungbenda, Kecamatan Palimanan, Kabupaten Cirebon, hilang kontak dan belum diketahui keberadaannya.
Berikut kisah tiga orang TKW asal Kabupaten Cirebon selama sepekan terakhir ini;
1. Turini
Turini berangkat dengan sejumlah tenaga kerja lainnya pada 24 Oktober 1998 dan diberangkatkan oleh salah satu perusahaan yang diakui oleh Turini telah gulung tikar, empat tahun setelah ia diberangkatkan.
Bekerja di keluarga Aun Niyaf Alotibi di Dawadmi Wudak, Arab Saudi, Turini menjadi asisten rumah tangga tersebut yang mengurusi berbagai kegiatan, mulai dari mencuci, masak, dan membersihkan seluruh sudut rumah.
Nahasnya, selama 21 tahun bekerja di keluarga tersebut, Turini mengaku tidak mendapatkan perlakuan menyenangkan dari majikannya itu, mulai dari tidak beri gaji layak, proses pembuatan paspor, hingga menerima kekerasan verbal dari anggota keluarga Aun Niyaf Alotibi.
Turini menuturkan, pada saat kontrak awal dengan perusahaan penyalur tenaga kerja itu, ia hanya dijanjikan bekerja selama dua tahun.
Kemudian setelah dua tahun meminta untuk pulang namun tidak diizinkan.
"Saya bingung, mau pulang tapi tidak tahu jalan. Kampung di sana sangat sepi, majikan saya sangat kejam," kata Turini saat ditemui di Kantor Bupati Cirebon, Jalan Sunan Kalijaga, Kecamatan Sumber, Kabupaten Cirebon, Senin (21/7/2019).
Pada saat bekerja di keluarga tersebut, Turini mengaku pernah menuntut bayaran jasanya sebagai asisten rumah tangga, namun malah mendapatkan caci maki, meskipun belum pernah disiksa fisik.