5 Fakta Pembunuhan Istri Pendeta di Medan, Ada Bekas Luka Cakar hingga Pelaku Mengaku Wartawan
saat terjadi pertengkaran, pelaku dan korban berada dapur. dan kondisi rumah saat itu kosong, pada hari Jumat (26/7/2019).
Editor: Sanusi
"Pelaku mungkin kalap terus sehingga menganiaya korban. Kemudian untuk memastikan korban tewas, DM menyumpal mulut korban dan mengikat kedua tangannya," ungkap Syarif.
Untuk menghilangkan jejak, lanjut Syarif, pelaku lalu menghidupkan radio dan mengunci rumah agar seolah-olah di rumah ada orang.
"Kunci rumah korban dibawanya dan dibuang di sungai amplas termasuk pisau yang digunakan untuk menghabisi nyawa korban," ujarnya.
3. Polisi temukan bekas cakaran di tubuh pelaku
Usai mendapat laporan adanya penemuan jenazah Erawati, polisi segera melakukan olah tempat kejadian perkara dan meminta keterangan sejumlah saksi.
Setelah mendapat informasi terkait tiga orang yang terakhir bertemu dengan korban, polisi akhirnya melacak keberadaan DM, warga Jalan Seksama, Kecamatan Medan Kota.
Saat itu polisi bermodal sejumlah bukti berupa baju yang terkena bercak darah, kursi dan puntung rokok.
"Itu dasar petunjuk kita pertama. Baru kita interogasi runut kegiatan dia (pelaku) seharian. Akhirnya dia kita suruh buka bajunya. Ternyata ada bekas cakar-cakaran diduga bekas cakaran korban," sebut Syarif.
4. Polisi tembak kaki pelaku karena melawan saat ditangkap
Melihat pelaku masih berbelit-belit dalam memberikan keterangab kepada polisi. Setelah itu, pelaku mencoba memberontak dan melawan petugas.
"Waktu penangkapan pelaku sempat melawan sehingga kita berikan tindakan tegas kepada kedua kaki kanan dan kiri pelaku," ujar Syarif.
Dari keterangan pelaku usai ditangkap, DM sempat pulang ke rumah dan mengaku telah mengalami kecelakaan dan membuat bajunya terkena darah.
"Jadi dia habis selesai membunuh, dia pulang ke rumah. Jadi waktu itu bajunya berdarah-darah. Dia mengaku habis kecelakaan sehingga untuk menghilangkan jejak bajunya dicuci," ungkap Syarif.
5. DM sempat mengaku wartawan