Kisah Pasutri Buruh Gendong dari Banjarnegara Menabung 30 Tahun demi Wujudkan Mimpi Naik Haji
Dalam satu hari Ginah bisa menggendong sampai 15 kali dan hasil dari sehari menggendong itu dia sisihkan.
Editor: Hanang Yuwono
Laporan Wartawan TribunSolo.com, Ryantono Puji Santoso
TRIBUNNEWS.COM, BOYOLALI - Komitmen pasangan suami istri Suparmo Mitabesari (50) dan Ginah Suparmo Sumarto (46) warga Pakelen RT 03/RW 03, Madukara, Banjarnegara, berangkat haji patut diacungi jempol.
Mereka berdua berkomitmen berangkat haji sejak awal menikah 30 tahun silam.
Keduanya mulai mengumpulkan uang dari hasil kerja menggendong sejak tahun 1989 lalu.
"Kami ini sudah punya pandangan yang sama ingin berangkat bersama berhaji jadi kami kumpulkan uang," papar Ginah ditemui di Embarkasi Solo, Sabtu (27/7/2019) malam.
Ginah bercerita pihaknya jadi buruh Gendong di Kebun buah, pasar, dan lain sebagainya.
Sekali menggendong dia dulu mendapatkan upah sekitar Rp 3.000 namun sekarang ini sudah mendapatkan peningkatan Rp 5.000 sekali Gendong.
"Kadang ya nggendong buah itu saya kumpulkan," kata Ginah.
Dalam satu hari Ginah bisa menggendong sampai 15 kali dan hasil dari sehari menggendong itu dia sisihkan.
Sementara itu, suaminya Suparmo Mitabesari juga seorang buruh gendong kayu.
Kirim Komentar
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.