Erupsi Gunung Tangkuban Parahu Terasa Hingga Jumat Pagi
Secara Seismik, kata Kasbani, aktivitas Gunung Tangkuban Parahu masih didominasi oleh gempa-gempa yang mencerminkan aktivitas di kedalaman
Editor: Hendra Gunawan
TRIBUNNEWS.COM, BANDUNG - Erupsi Gunung Tangkuban Parahu masih terjadi hingga Jumat (2/8/2019) pagi. Status gunung juga telah dinaikkan menjadi level Waspada.
"Kami lihat data seismik untuk Gunung Tangkuban Parahu sejak kemarin pukul 08.30 hingga 7.30 (pagi ini). Kita lihat pada pukul 20.46 mulai ada erupsi, dengan tinggi 180 meter dari dasar kawah dikuti erupsi lainnya.
Empat kali pertama yang sekarang empat kali dan sampai pagi ini erupsi masih berlangsung," kata Kepala PVMBG Kasbani, di Kantor Badan Geologi Pusat Vulkanologi Mitigasi Bencana Geologi (PVMBG), Kota Bandung, Jumat.
Berdasarkan data pemantauan, secara visual aktivitas permukaan pasca-erupsi yang terjadi pada 26 Juli masih didominasi oleh hembusan asap dari kawah utama (Kawah Ratu) dengan ketinggian sekitar 20-200 meter dari dasar kawah.
Baca: Sopir Mobil Sigra yang Tertindih Truk Tanah Diketahui sebagai Sopir Grab
Baca: Kondisi Terkini Bayi Aisyah, Satu-satunya Penumpang Selamat dari Mobil yang Remuk Tertimpa Truk
Baca: Putri Universitas Surabaya Juara Basket Liga Mahasiswa Jawa Timur
Erupsi bertekanan lemah hingga sedang saat itu, dengan warna kolom abu putih dan intensitas tipis hingga tebal.
Erupsi juga terjadi 1 Agustus sekira pukul 20.46 WIB dengan tinggi kolom abu teramati kurang lebih 180 meter dari dasar kawah.
Kolom abu teramati berwana kelabu condong ke arah utara dan timur laut.
Erupsi ini terekam di seimogram dengan amplitudo maksimum 50 mm (overscale) dan durasi kurang lebih 11 menit 23 detik.
Pada 2 Agustus 2019 pukul 00.43 Wib erupsi terjadi dengan tinggi kolom abu teramati.
Erupsi ini terekam di seismogram dengan amplitudo maksimum 50 mm dan durasi kurang lebih 3 menit 6 detik.
Secara Seismik, kata Kasbani, aktivitas Gunung Tangkuban Parahu masih didominasi oleh gempa-gempa yang mencerminkan aktivitas di kedalaman dangkal berupa gempa hembusan.
"Tremor ini berkaitan dengan pelepasan tekanan berupa hembusan-hembusan yang terjadi sampai saat ini diikuti oleh rangkaian erupsi tanggal 1 dan 2 Agustus 2019," ujarnya. (Kontributor Bandung, Agie Permadi)
Artikel ini telah tayang di Kompas.com dengan judul "Erupsi Tangkuban Parahu Masih Terjadi hingga Jumat Pagi",