Gempa Banten Terasa Sampai Cianjur, Entin Lari Keluar Rumah Sambil Gendong Bayi
Ambruknya dapur milik Jamaludin terjadi saat gempa mengguncang Sumur, Banten, Jumat (2/8/2019) kemarin
Editor: Imanuel Nicolas Manafe
Petugas masih mendata dan akan dilaporkan menyusul.
"Kami sudah ingatkan agar meningkatkan kewaspadaan kepada 8 daerah tersebut," terang dia.
Gempa tektonik magnitudo 7,4 terjadi pada Jumat (2/8/2019) pukul 19.03 WIB di wilayah Samudera Hindia Selatan Jawa.
BMKG menyebutkan, gempa ini berpotensi tsunami dengan peringatan dini untuk sejumlah wilayah. Berdasarkan analisa Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG), episenter gempa terletak pada koordinat 7.54 LS dan 104.58 BT, di laut dengan kedalaman 10 kilometer.
Berikut wilayah yang disebut berpotensi tsunami:
1. Pandeglang Bagian Selatan dengan status ancaman SIAGA (ketinggian maksimal 3,0 meter).
2. Pandeglang Pulau Panaitan dengan status ancaman SIAGA (ketinggian maksimal 3,0 meter).
3. Lampung-Barat Pesisir-Selatan dengan status ancaman SIAGA (ketinggian maksimal 3,0 meter).
Baca: Sejumlah Bangunan di Pandeglang Dilaporkan Rusak Pascagempa Banten
4. Pandeglang Bagian Utara dengan status ancaman WASPADA (ketinggian maksimal 0,5 meter).
5. Lebak dengan status ancaman WASPADA (ketinggian maksimal 0,5 meter).
Artikel ini telah tayang di Kompas.com dengan judul: BPBD: 8 Daerah di Jatim Merasakan Gempa Banten
Peringatan dini tsunami diakhiri
Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) mencabut peringatan dini tsunami yang disebabkan oleh gempa Magnitudo 7.4, Jumat (2/7/2019) pukul 19:03:25 WIB.
"Peringatan Dini TSUNAMI yang disebabkan oleh gempa Mag:7.4, 02-Agu-19 19:03:25 WIB, dinyatakan telah berakhir," tulis BMKG.
Sebelumnya gempa bumi yang berpusat di Sumur, Pandeglang, Banten tersebut dinyatakan BMKG berpotensi menimbulkan tsunami.
Kepala BMKG, Dwikorita Karnawati menginformasikan, peringatan dini tsunami akan dicabut jika sudah melewati pukul 21.35 WIB.
Baca: Persebaya Surabaya vs Persipura Jayapura: Irfan Jaya Bawa Persebaya Menang 1-0
Baca: Dilaporkan Farhat Abbas Terkait Dugaan Konten Porno, Hotman Paris: Tak Akan Melakukan Hal Bodoh
Baca: Basarnas Jabar: Warga Sukabumi dan Cianjur Selatan Sudah Mengungsi ke Perbukitan
Ia juga mengungkapkan, peringatan dini tsunami harus menunggu 2 jam setelah gempa terjadi sebelumnya.
Dwikorita juga mengimbau agar tetap tenang dan masyarakat yang berada di lokasi waspada mohon segera menjauhi lokasi bibir pantai.
Melansir laman Kompas.com, Kepala Pusat Bumi dan Tsunami BMKG Rahmat Triyono mengatakan, ada tiga daerah berstatus siaga tsunami pasca-gempa.
Menurut Rahmat, di tiga daerah itu yaitu Pandeglang, Lampung Selatan, dan Tanggamus berpotensi terjadi tsunami dengan gelombang relatif tinggi.
"Ini daerah-daerah yang cukup signifikan ancaman tsunaminya. Ancaman tsunaminya di atas 3 meter," kata Rahmat kepada Kompas TV, Jumat (2/8/2019).
Rahmat mengatakan, pusat gempa terdeteksi di selat sunda dengan jarak 159 kilometer dari Labuan, Pandeglang, Banten.
Gempa terasa hingga Jakarta, sebagian Jawa Tengah, Lampung, dan Bengkulu.
Menurut Rahmat, setelah terjadinya gempa, BMKG terus memantau potensi tsunami.
Namun demikian, setelah 40 menit gempa melanda, BMKG tak melihat perubahan muka air laut.
"Kami masih pantau, sampai sekarang kami belum melihat perubahan muka air laut. Kami berharap tak ada tsunami," kata dia.
Rahmat mengimbau warga di daerah yang masuk dalam level siaga dan waspada tsunami agar menjauhi pantai.
"Jika tak ada perubahan dalam waktu dua jam, mungkin akan kita akhiri (peringatan tsunami)," tukasnya.
Kirim Komentar
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.